Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

AS Kerahkan Kapal Selam Nuklir Bersenjata 154 Rudal Tomahawk untuk Gertak China



loading…

AS kerahkan kapal selam bertenaga nuklir USS Ohio bersenjata 154 rudal jelajah Tomahawk ke Samudra Pasifik Barat untuk menggertak China. Foto/Sgt Audrey MC Rampton/USMC

JAKARTA Amerika Serikat (AS) telah mengerahkan kapal selam bertenaga nuklir, yang dipersenjatai dengan 153 rudal jelajah Tomahawk, ke Samudra Pasifik Barat di tengah ekspansi cepat armada Angkatan Laut China. Media Amerika menggambarkan kehadiran kapal selam itu sebagai gertakan terhadap Beijing.

Kelompok Kapal Selam Tujuh Amerika mengatakan kepada Newsweek bahwa pengerahan kapal selama USS Ohio tersebut mencerminkan komitmen Amerika terhadap kawasan Indo-Pasifik. Kelompok ini memimpin kapal-kapal selam yang dikerahkan di Samudra Pasifik Barat, Samudra Hindia, dan Laut Arab.

“Kelompok Kapal Selam [Tujuh] akan memajukan kepentingan Amerika Serikat dan keamanan kemakmuran kawasan dengan secara efektif mengerahkan pasukan yang dikerahkan ke garis depan dan mampu bertempur di seluruh spektrum peperangan bawah laut. Kami akan berusaha mencegah konflik tetapi tetap siap untuk menang secara meyakinkan,” kata kelompok tersebut.

Baca Juga: Terungkap, China Uji Bom Hidrogen Non-Nuklir, Picu Reaksi Berantai Kimia Dahsyat

Foto-foto yang dirilis oleh kelompok tersebut menunjukkan USS Ohio tiba di Pangkalan Angkatan Laut Guam pada 23 April. Pulau Guam adalah rumah bagi beberapa pangkalan militer AS, yang berfungsi sebagai area persiapan utama untuk memproyeksikan kekuatan Amerika terhadap China, yang berjarak 1.800 mil.

Di bawah strategi penahanan AS, Guam adalah bagian dari Rantai Pulau Kedua, yang bertujuan untuk membatasi akses Angkatan Laut China ke Samudra Pasifik dengan memanfaatkan wilayah yang berpihak pada AS.

USS Ohio merupakan salah satu dari empat kapal selam berpeluru kendali kelas Ohio milik Angkatan Laut AS, bersama dengan USS Michigan, USS Florida, dan USS Georgia. Kapal selam bertenaga nuklir ini diubah dari kapal selam berpeluru kendali balistik berhulu ledak nuklir menjadi kapal selam berpeluru kendali jelajah Tomahawk konvensional.

Masing-masing kapal selam ini dapat dipersenjatai hingga 154 rudal jelajah Tomahawk, yang mampu mengenai sasaran darat secara tepat dari jarak 1.000 mil. Kapal selam ini juga dirancang untuk mendukung misi operasi khusus dengan menampung hingga 66 personel dan perlengkapannya.

Angkatan Laut China—yang terbesar di dunia berdasarkan jumlah lambung kapal, dengan lebih dari 370 kapal, termasuk 12 kapal selam bertenaga nuklir dan 48 kapal selam bertenaga diesel-listrik—telah sangat memprioritaskan modernisasi kekuatan kapal selamnya, kata Pentagon dalam sebuah laporan resminya.

Kapal selam yang bermarkas di Bangor, Washington, tersebut tengah melakukan apa yang disebutnya “operasi rutin” di Armada Ketujuh Angkatan Laut, menurut keterangan foto Kelompok Kapal Selam Tujuh AS.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *