Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

AS ke Iran: Negosiasi Nuklir atau Perang!



loading…

AS ancam Iran untuk kembali bernegosiasi atau berperang. Foto/Xinhua/Shadati

WASHINGTON – Pendekatan Presiden AS Donald Trump kepada otoritas tertinggi Iran, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, mengenai kemungkinan kesepakatan nuklir baru merupakan upaya untuk menghindari aksi militer. Itu diungkapkan utusan khusus AS Steve Witkoff.

“Kita tidak perlu menyelesaikan semuanya secara militer,” kata Witkoff kepada Fox News.

“Sinyal kami kepada Iran adalah mari kita duduk bersama dan melihat apakah kita bisa, melalui dialog, melalui diplomasi, mencapai titik yang tepat. Jika kita bisa, kita siap melakukannya. Dan jika kita tidak bisa, alternatifnya bukanlah alternatif yang hebat.”

Trump mengatakan awal bulan ini bahwa ia telah mengirim surat kepada Khamenei, memperingatkan bahwa “ada dua cara untuk menangani Iran: secara militer, atau Anda membuat kesepakatan.”

Khamenei menolak tawaran AS untuk berunding sebagai “tipuan,” dengan mengatakan bahwa bernegosiasi dengan pemerintahan Trump akan “mempererat ikatan sanksi dan meningkatkan tekanan terhadap Iran.”

Namun, menteri luar negeri Iran, Abbas Araqchi, mengatakan pada hari Kamis bahwa Teheran akan segera membalas “ancaman dan peluang” dalam surat tersebut. Ia memperingatkan pada hari Minggu bahwa perundingan dengan AS tidak mungkin dilakukan kecuali Washington mengubah kebijakan tekanannya.

Berbicara secara terpisah di CBS News, penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Mike Waltz, mengatakan AS mengupayakan “pembongkaran penuh” program nuklir Iran.

Baca Juga: Gencatan Senjata Versi Trump Jadi Pertaruhan Besar Putin

“Iran harus menghentikan programnya dengan cara yang dapat dilihat seluruh dunia,” katanya.

“Seperti yang dikatakan Presiden Trump, ini akan segera terjadi. Semua opsi tersedia dan sudah saatnya bagi Iran untuk sepenuhnya meninggalkan keinginannya untuk memiliki senjata nuklir.”

Teheran telah lama mengatakan program tersebut hanya untuk tujuan damai.

Kepala pengawas nuklir PBB Rafael Grossi mengatakan bulan lalu bahwa waktu hampir habis untuk mencapai kesepakatan guna mengendalikan program nuklir Iran karena Teheran terus mempercepat pengayaan uraniumnya hingga mendekati tingkat senjata.

Meskipun tetap membuka pintu bagi pakta nuklir dengan Teheran, Trump telah menerapkan kembali kampanye “tekanan maksimum” yang diterapkannya pada masa jabatan pertamanya sebagai presiden, termasuk upaya untuk mendorong ekspor minyak negara itu hingga nol.

AS telah mengeluarkan empat putaran sanksi terhadap penjualan minyak Iran sejak Trump kembali ke Gedung Putih pada tanggal 20 Januari.

(ahm)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *