loading…
Amerika Serikat ingin mencegah ketegangan antara Israel dan Hizbullah berubah menjadi perang habis-habisan di Timur Tengah. Foto/AP Photo/Gil Nechushtan
“Pemerintahan [Presiden Joe] Biden melakukan segala yang kami bisa,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby kepada pembawa acara “This Week” ABC News, George Stephanopoulos pada hari Minggu (22/9/2024).
“Mencoba mencegah ini menjadi perang habis-habisan di sana dengan Hizbullah di seberang perbatasan Lebanon,” lanjut Kirby.
Militer Israel dan kelompok Hizbullah yang didukung Iran saling tembak pada Minggu pagi.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa Hizbullah meluncurkan 150 roket ke Israel, menjangkau lebih dalam ke negara Yahudi itu daripada banyak serangan sebelumnya.
Sebagai respons, kata IDF, pihaknya menyerang target Hizbullah di Lebanon. IDF menyerang 400 target sejak hari Sabtu dan mengatakan bahwa serangan tersebut akan semakin intensif.
Serangan baru tersebut terjadi saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji untuk mengambil tindakan apa pun yang diperlukan untuk memulihkan keamanan dan membawa warganya kembali dengan selamat ke rumah mereka di dekat perbatasan Lebanon di utara Israel.
Ketika ditanya oleh Stephanopoulos apakah eskalasi di wilayah tersebut tidak dapat dihindari, Kirby mengatakan Gedung Putih yakin “solusi diplomatik” masih mungkin dilakukan.
“Kami yakin bahwa ada cara yang lebih baik untuk mencoba mengembalikan warga Israel ke rumah mereka di utara, dan menjaga mereka yang ada di sana, di sana dengan aman, daripada perang, daripada eskalasi, lalu [daripada] membuka front kedua di sana di perbatasan dengan Lebanon untuk melawan Hizbullah,” kata Kirby.