Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

AS Bimbang, Ini 3 Negara NATO yang Masih Menghalangi Kemenangan Rusia di Ukraina



loading…

Tentara negara anggota NATO menggelar latihan militer. Foto/anadolu

LONDON – Terdapat sejumlah negara anggota NATO yang masih menghalangi kemenangan Rusia di Ukraina. Pengecualian untuk Amerika Serikat (AS) yang belakangan bimbang dan seakan mulai menarik dukungan secara perlahan untuk Kiev.

Konflik Rusia-Ukraina masih belum berakhir secara tuntas. Sejak invasi yang dilakukan Moskow pada Februari 2022, perang di antara keduanya telah menyeret negara-negara lain, termasuk sebagian anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Tak bisa diremehkan, dukungan militer dari negara-negara NATO menjadi salah satu faktor kunci yang membuat Ukraina mampu bertahan selama tiga tahun perang.

Di antara semua pendukung Kiev, ada beberapa negara yang paling gigih dalam memperkuat pertahanan Ukraina dan menghambat kemenangan Rusia. Siapa saja?

Negara NATO yang Masih Menghalangi Kemenangan Rusia di Ukraina

1. Inggris

Sejak awal invasi Rusia, Inggris telah menjadi satu pendukung terkuat Ukraina di luar Amerika Serikat. Tak hanya berupa persenjataan dan dana, mereka turut memberi sanksi berat untuk Moskow sebagai akibat dari invasinya ke Kiev.

Melansir Atlantic Council, sejak dimulainya invasi Rusia pada awal 2022, data dari Kiel Institute for the World Economy mencatat bantuan militer Inggris hingga akhir tahun 2024 telah mencapai USD10,4 miliar, menempatkan negara tersebut di posisi ketiga setelah Amerika Serikat dan Jerman di antara mitra internasional Ukraina.

London juga memberikan kategori senjata baru termasuk tank tempur modern dan rudal jelajah.

Selain bantuan militer langsung, dukungan Inggris untuk Ukraina juga mencakup kerja sama di berbagai bidang termasuk keamanan siber, intelijen, dan penanggulangan ancaman hibrida.

Sementara di bidang diplomatik, Inggris menganjurkan tindakan sanksi keras terhadap Rusia dan menarik perhatian internasional terhadap kejahatan Kremlin di Ukraina.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *