Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Arab Saudi Diduga Diam-diam Memperluas Kemampuan Rudal Jarak Jauh



loading…

Arab Saudi diduga diam-diam memperluas kemampuan rudal jarak jauhnya. Foto/Planet Labs via IISS

RIYADH Arab Saudi diduga telah diam-diam memodernisasi dan memperluas kemampuan rudal jarak jauhnya. Dugaan ini berdasarkan citra satelit yang diterbitkan Kamis lalu.

Fabian Hinz, seorang peneliti pertahanan dan militer di Institut Internasional untuk Studi Strategis (IISS), telah menganalisis gambar-gambar satelit Planet Labs.

Riyadh pertama kali membuat rudal permukaan-ke-permukaan jarak jauh pada tahun 1980-an sebagai respons terhadap perang Iran-Irak dan penyebaran kemampuan rudal yang lebih luas di wilayah tersebut.

Rincian tentang pengembangan program rudalnya sejak saat itu masih langka, karena kerajaan Teluk itu jarang memamerkan persenjataan jarak jauhnya secara terbuka.

Laporan IISS menemukan apa yang tampak sebagai pembangunan pangkalan rudal bawah tanah di dekat kota al-Nabhaniyah di Arab Saudi bagian tengah. Pembangunan dimulai pada tahun 2019 dan sebagian besar selesai pada awal tahun 2024, imbuh laporan tersebut.

Menurut IISS, situs tersebut menandai fasilitas pertama sejenisnya yang dibangun sejak tahun 1980-an.

Tanda-tanda bahwa situs tersebut adalah pangkalan rudal, kata Hinz, meliputi: gaya bangunan administrasi yang serupa dengan pangkalan rudal Saudi lainnya, pemisahan geografis yang serupa antara kompleks bawah tanah dan area pemukiman dan administrasi di atas tanah, dan pintu masuk terowongan yang menyerupai pangkalan yang sudah ada.

Catatan kontraktor juga menunjukkan bahwa proyek di al-Nabhaniyah berada di bawah naungan Kementerian Pertahanan.

Laporan IISS juga menambahkan bahwa konstruksi baru telah dilakukan di pangkalan pasukan rudal Saudi yang sudah ada di Wadi al-Dawasir.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *