Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Arab Saudi Buru Koruptor Besar-besaran, 131 Orang Ditangkap, 370 Diselidiki



loading…

Otoritas Pengawasan dan Antikorupsi Arab Saudi luncurkan tindakan keras terhadap korupsi secara besar-besaran di berbagai kementerian. Sebanyak 131 orang ditangkap dan 370 lainnya diselidiki. Foto/SPA

RIYADH – Otoritas Pengawasan dan Antikorupsi Arab Saudi (Nazaha) telah meluncurkan tindakan keras terhadap korupsi secara besar-besaran di berbagai kementerian dan lembaga lainnya. Sebanyak 131 orang ditangkap dan 370 lainnya diselidiki.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Jumat, otoritas tersebut mengatakan telah melakukan 3.466 “kunjungan pengawasan” di berbagai entitas pemerintah pada bulan Februari, mengungkap kasus penyuapan, penyalahgunaan wewenang, dan pelanggaran lainnya.

Mengutip Gulf News, Minggu (2/3/2025), beberapa dari mereka yang ditangkap kemudian dibebaskan dengan jaminan.

Penyelidikan melibatkan pegawai dari berbagai kementerian dan badan pemerintah, termasuk Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pertahanan, Garda Nasional, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan, Kementerian Kota dan Perumahan, serta Otoritas Zakat, Pajak, dan Bea Cukai dan Otoritas Pelabuhan Saudi.

Nazaha berjanji untuk terus maju dengan gerakan antikorupsinya, dengan menekankan bahwa akuntabilitas tetap menjadi landasan integritas pemerintah.

Otoritas tersebut mendesak masyarakat untuk melaporkan dugaan korupsi melalui platform resminya.

Gebrakan Pangeran Mohammed bin Salman

Pemberantasan korupsi secara besar-besaran merupakan gebrakan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, penguasa de facto Arab Saudi.

Tindakan paling terkenal adalah operasi antikorupsi pada 2017, di mana otoritas berwenang menangkap ratusan pejabat pemerintahan, pengusaha dan para pangeran.

Dari hasil operasi kala itu, pemerintah Arab Saudi mendapatkan lebih dari USD100 miliar dari mereka yang ditangkap.

Mereka yang ditangkap membayar denda, yang nilainya berbeda-beda tiap orang, atau membuktikan diri tidak bersalah untuk bisa dibebaskan.

Pangeran Mohammed bin Salman saat itu mengatakan penangkapan dan penahanan tersebut merupakan sesuatu yang harus dilakukan.

“Nilai [denda] mencapai lebih dari USD100 miliar, tapi tujuan utamanya bukanlah uang. Tujuannya adalah menghukum pelaku korupsi dan mengirimkan sinyal yang jelas bahwa siapapun yang melakukan korupsi akan menghadapi hukum,” ujarnya pada 20 Maret 2018.

(mas)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *