loading…
Timur Tengah berpotensi menjadi medan tempur Perang Dunia III jika perseteruan Iran dan Israel tak terkendali. Foto/MC2 Ikia Walker/US Navy
Perang Gaza saat ini antara Hamas dan Israel pecah sejak 7 Oktober 2023, dimulai oleh serangan Hamas ke Israel selatan dan berlanjut dengan invasi brutal Zionis ke wilayah kantong Palestina. Lebih dari 40.000 warga Palestina tewas di Gaza sejak invasi brutal Zionis dimulai.
Perang tersebut memicu solidaritas Iran dan kelompok proksinya, termasuk Hizbullah Lebanon dan Houthi Yaman, pada Hamas. Sebaliknya, Israel juga disokong Amerika Serikat dan sekutunya dengan pengerahan aset tempur besar-besaran ke Timur Tengah dan sekitarnya—sebuah eskalasi yang bisa memicu perang global.
Analisa Potensi Perang Dunia III di Timur Tengah
Perang Gaza hingga Seteru Iran-Israel
Perang Gaza antara Israel dan Hamas merupakan salah satu titik api utama di Timur Tengah. Perlawanan kelompok milisi Palestina yang tidak ada kata menyerah dan respons brutal militer Zionis sudah menyebabkan kerusakan dan korban jiwa yang signifikan.
“Konflik Gaza adalah manifestasi dari ketegangan yang lebih luas di Timur Tengah, tetapi pada saat yang sama, ini adalah konflik yang sangat terlokalisasi,” kata Yezid Sayigh, seorang peneliti senior di Carnegie Middle East Center.
Penderitaan rakyat Palestina di Gaza sudah memantik solidaritas dari Hizbullah Lebanon dan Houthi Yaman dengan mencoba membuka front baru melawan Israel.
Hizbullah sudah terlibat baku tembak dengan militer Zionis di perbatasan Israel-Lebanon. Korban jiwa dari kedua pihak sudah berjatuhan.
Sedangkan Houthi telah membuat bangkrut salah satu pelabuhan utama Israel dengan menyerang kapal-kapal Israel maupun kapal asing yang hendak menuju pelabuhan Israel.
Serangan Houthi yang nyaris tiada henti terjadi di Laut Merah dan sekitarnya. Aksi mereka telah memaksa Amerika Serikat dan Inggris—sekutu utama Israel—mengerahkan aset-aset tempur utama termasuk kapal induk.