Apakah Arab Saudi Ikut Normalisasi dengan Israel? Ini Perkembangan Terbarunya



loading…

Arab Saudi, dalam pernyataan terbarunya, tegas menolak normalisasi hubungan dengan Israel tanpa berdirinya Negara Palestina yang merdeka. Foto/SPA

RIYADH – Apakah Arab Saudi ikut menormalisasi hubungan dengan Israel menyusul negara-negara Arab lainnya? Jawaban pastinya: tidak untuk sekarang ini.

Empat negara Arab telah menormalisasi hubungan dengan Israel melalui Abraham Accord atau Kesepakatan Abraham 2020 yang ditengahi Amerika Serikat (AS). Empat negara Arab tersebut adalah Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko.

Dua negara Arab lainnya sudah melakukannya puluhan tahun silam, yakni Mesir dan Yordania.

Israel sudah lama “membidik” Arab Saudi dengan target normalisasi hubungan, namun kerajaan yang secara de facto dipimpin Putra Mahkota Mohammed bin Salman itu masih tegas menolak.

Israel Ingin Berdamai dengan Negara-negara Arab

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia mengupayakan perdamaian dengan negara-negara Arab setelah setahun perang di Gaza dan Lebanon memicu kemarahan dunia Arab.

Netanyahu menyampaikan hal itu kepada anggota Parlemen Israel pada Senin lalu saat Washington berupaya menggalang dukungan negara-negara Arab untuk rencana jangka panjang pemerintahan pascaperang di Jalur Gaza, dan kesepakatan normalisasi lebih lanjut dengan Israel setelah Kesepakatan Abraham 2020.

“Saya bercita-cita untuk melanjutkan proses yang saya lalui beberapa tahun lalu, dengan penandatanganan Kesepakatan Abraham yang bersejarah, untuk mencapai perdamaian dengan negara-negara Arab lainnya,” kata Netanyahu dalam pidatonya di hadapan para anggota Parlemen.

“Saya menekankan perdamaian demi perdamaian, perdamaian demi kekuatan dengan negara-negara penting di Timur Tengah,” kata Netanyahu.

“Negara-negara ini dan negara-negara lain melihat dengan jelas pukulan yang kami berikan kepada mereka yang menyerang kami, poros kejahatan Iran,” imbuh dia, dua hari setelah Israel mengebom target militer di Iran, sebagai balasan atas serangan ratusan rudal Iran terhadap Israel pada 1 Oktober lalu.

“Mereka terkesan dengan tekad dan keberanian kami. Seperti kami, mereka bercita-cita untuk Timur Tengah yang stabil, aman, dan makmur,” ujarnya.”



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *