Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Anggap Hibah, Ukraina Menolak Bayar Utang Rp5.705 Triliun kepada AS



loading…

Presiden Volodymyr Zelensky menyatakan Ukraina tak akan mengembalikan uang bantuan lebih dari Rp.5705 triliun kepada AS. Dia klaim bantuan itu hibah, bukan utang. Foto/X @ZelenskyyUa

KYIV – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan negaranya tidak akan membayar kembali bantuan yang telah diterimanya dari Amerika Serikat (AS) sejak dimulainya perang melawan Rusia.

Dia juga menyatakan bahwa perkiraan Presiden AS Donald Trump bahwa Kyiv berutang USD350 miliar (lebih dari Rp5.705 triliun) terlalu dibesar-besarkan.

Dalam beberapa minggu terakhir, Trump telah meningkatkan tuntutannya agar Kyiv mengganti rugi Washington atas semua bantuan yang diberikan sejak eskalasi perang Rusia-Ukraina pecah pada Februari 2022.

Trump berpendapat bahwa jika negara tersebut kekurangan uang tunai, negara tersebut harus menyerahkan hak atas sumber daya alamnya sebagai bentuk kompensasi.

Namun, Zelensky menolak, menganggap persyaratannya terlalu tidak menguntungkan.

Berbicara di forum “Ukraine. Year 2025” di Kyiv pada hari Minggu, Zelensky menyatakan: “Ukraina menerima USD100 miliar [dalam bentuk bantuan] dari AS, bukan USD350 [miliar], bukan USD500 [miliar], bukan USD700 [miliar],” menekankan bahwa dia “tidak siap untuk mengakui bahkan USD100 miliar” sebagai utang.

Dia mengeklaim bahwa dirinya telah mencapai kesepakatan dengan mantan Presiden AS Joe Biden bahwa uang bantuan tersebut diberikan sebagai hibah, dan tidak ada pembayaran kembali yang diharapkan.

Zelensky menekankan bahwa jika pemerintahan Trump tidak siap untuk memberikan cek kosong kepada Ukraina, Kyiv siap untuk mengadakan “perjanjian baru”, dan bahwa hal itu harus dipertimbangkan dengan hati-hati, agar para pihak dapat “tetap menjadi sahabat dan mitra.”

“Saya pikir keinginan saya untuk berdialog [dengan AS] cukup beralasan,” kata pemimpin Ukraina itu.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *