Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Ancam Perang Lagi di Gaza, AS dan Israel Dianggap Munafik



loading…

Warga Gaza berada di dekat rumahnya yang hancur akibat serangan Israel. Foto/tasnim

YERUSALEM – Jad Isaac, direktur Applied Research Institute di Yerusalem, mengatakan dia tidak terkejut dengan pernyataan terbaru Hamas yang mengatakan akan membebaskan tawanan jika Israel mematuhi perjanjian tersebut.

Isaac mengatakan ultimatum yang dikeluarkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, yang mengancam akan melanjutkan perang di Gaza, menandakan “kemunafikan” ketika Israel tidak menepati komitmennya.

Langkah selanjutnya bagi Israel adalah “sederhana” dan seharusnya mengizinkan 600 truk bantuan masuk ke Gaza setiap hari sehingga orang-orang dapat makan dan menemukan tempat untuk tidur, serta air dan bahan bakar.

Isaac mengatakan Netanyahu tidak bersedia memasuki fase kedua dari kesepakatan gencatan senjata.

Dia menambahkan sebaliknya, PM Israel akan memilih menunda dan berusaha memperpanjang fase pertama.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan tiga warga Palestina tewas dalam 24 jam terakhir di Gaza dan 14 jenazah lainnya yang ditemukan juga dibawa ke rumah sakit.

Sejumlah korban masih tertimbun reruntuhan dan di jalan yang hancur, dan ambulans serta kru pertahanan sipil tengah berupaya menjangkau mereka.

Jumlah korban tewas akibat serangan Israel di daerah kantong itu kini mencapai 48.239, menurut kementerian, sementara jumlah korban luka mencapai 111.676 orang.

(sya)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *