Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Akhir Dominasi Prancis di Afrika, Macron Tarik Pasukan Militer dari Senegal



loading…

Prancis menarik pasukannya dari Senegal. Foto/Xinhua/Yvan Sonh

PARISPrancis secara resmi memulai penarikan pasukan militernya dari Senegal pada hari Jumat, menyerahkan dua fasilitas utama kepada negara Afrika Barat tersebut sebagai bagian dari perubahan yang lebih luas dalam strategi regionalnya.

“Pihak Prancis menyerahkan kepada pihak Senegal fasilitas dan perumahan di distrik Maréchal dan Saint-Exupéry pada hari Jumat, 7 Maret 2025,” Kedutaan Besar Prancis di Senegal mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan, dilansir Anadolu.

“Terletak di dekat Taman Hann, distrik-distrik ini siap untuk dikembalikan sejak musim panas tahun 2024.”

Langkah ini menyusul desakan Presiden Senegal Bassirou Diomaye Faye untuk menarik pasukan asing dari negara tersebut, yang mencerminkan gelombang perlawanan yang lebih luas terhadap kehadiran Prancis di Afrika Barat.

Pengaruh Prancis di kawasan tersebut terus menurun, dengan pasukannya juga menarik diri dari Burkina Faso, Niger, dan Chad dalam beberapa tahun terakhir di tengah meningkatnya pertentangan lokal.

Baca Juga: NATO Terancam Bubar, Eropa Bangun Koalisi Baru

Sebuah komisi gabungan dibentuk bulan lalu untuk mengoordinasikan penarikan pasukan, dan militer Prancis baru-baru ini memberhentikan 162 personel Senegal yang bekerja di pangkalan-pangkalan di Dakar.

Namun, Kedutaan Besar Prancis tidak mengungkapkan berapa banyak pasukan yang masih berada di Senegal.

Prancis telah mengumumkan rencana untuk secara drastis mengurangi jejak militernya di Afrika, dengan Djibouti diharapkan menjadi satu-satunya pangkalan permanennya di benua itu.

Paris mengatakan bahwa mereka mungkin memberikan pelatihan pertahanan atau dukungan militer yang ditargetkan berdasarkan permintaan oleh masing-masing negara.

(ahm)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *