Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

8 Negara Penerima Bantuan AS Terbesar, 2 Dipasok Senjata Terbanyak



loading…

Israel mendapat bantuan terbesar dari AS. Foto/idf/x

WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) telah lama dikenal sebagai negara donor terbesar di dunia dalam hal bantuan luar negeri. Tujuan utama dari bantuan ini tidak hanya bersifat kemanusiaan, tetapi juga erat kaitannya dengan kebijakan luar negeri dan kepentingan geopolitik Amerika.

Melalui berbagai bentuk bantuan ekonomi, militer, dan kemanusiaan, Amerika Serikat berupaya memperkuat aliansi strategis, menahan pengaruh negara-negara saingan seperti Rusia dan China, serta mempromosikan nilai-nilai demokrasi dan stabilitas global.

Beberapa negara menjadi penerima utama bantuan luar negeri dari AS, baik karena posisi strategis mereka, kebutuhan mendesak, maupun ikatan historis dan ideologis dengan Washington.

Negara-negara Penerima Bantuan Terbesar

1. Israel

Israel merupakan salah satu penerima bantuan terbesar dari Amerika Serikat, dengan jumlah mencapai sekitar USD3,3 miliar per tahun, sebagian besar dalam bentuk bantuan militer.

Bantuan ini merupakan wujud dari hubungan historis dan strategis antara kedua negara. Amerika memandang Israel sebagai sekutu terpentingnya di Timur Tengah, terutama dalam menjaga keseimbangan kekuatan melawan negara-negara Arab yang cenderung berseberangan dengan kepentingan AS.

Selain itu, dukungan politik dalam negeri Amerika terhadap Israel sangat kuat, terutama dari kelompok lobi pro-Israel yang berpengaruh di Kongres.

Bantuan ini memungkinkan Israel mengembangkan dan mempertahankan keunggulan militernya di kawasan, sekaligus memperkuat industri pertahanan Amerika karena sebagian besar dana digunakan untuk membeli perlengkapan militer buatan AS.

2. Ukraina

Ukraina menjadi penerima bantuan luar negeri yang melonjak tajam sejak invasi Rusia pada Februari 2022.

Amerika Serikat telah mengalokasikan lebih dari USD75 miliar untuk membantu Ukraina dalam berbagai bentuk, mulai dari bantuan militer, kemanusiaan, hingga dukungan ekonomi dan pembangunan institusi.

Tujuan utama bantuan ini adalah untuk menahan ekspansi Rusia, menjaga kedaulatan Ukraina, serta mempertahankan stabilitas dan nilai-nilai demokrasi di Eropa Timur.

Selain itu, bantuan kepada Ukraina menjadi sinyal kuat bagi NATO dan negara-negara sekutu bahwa Amerika tetap berkomitmen terhadap keamanan kawasan.

Meski demikian, kebijakan ini juga memicu perdebatan di dalam negeri Amerika mengenai prioritas pengeluaran negara.

3. Afghanistan

Afghanistan, sebelum penarikan pasukan Amerika pada 2021, adalah salah satu penerima bantuan luar negeri terbesar.

Selama dua dekade pendudukan militer AS sejak 2001, Amerika menggelontorkan lebih dari USD145 miliar dalam bentuk bantuan pembangunan kembali.

Dana ini digunakan untuk membangun infrastruktur, sistem pendidikan, layanan kesehatan, dan memperkuat pasukan keamanan Afghanistan.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *