Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

75% Lahan Pertanian di Gaza Rusak akibat Genosida Israel, Kerugian Ternak Capai 96%



loading…

Ladang pertanian dan greenhouse petani Palestina rusak setelah serangan udara oleh pesawat tempur Israel pada 22 November 2020 di Khan Yunis, Gaza. Foto/Mustafa Hassona/Anadolu Agency

JALUR GAZA – Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) melaporkan 75% lahan di Jalur Gaza, yang sebelumnya digunakan untuk bercocok tanam dan kebun zaitun, telah rusak atau hancur akibat perang genosida Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Organisasi PBB tersebut mengungkapkan lebih dari dua pertiga sumur pertanian tidak lagi beroperasi, yang menyebabkan kekurangan air irigasi.

Sementara itu, kerugian ternak telah mencapai 96%, produksi susu hampir terhenti, dan hanya satu persen unggas yang masih hidup.

Sektor perikanan berada di ambang kehancuran, yang memperburuk kerawanan pangan.

Organisasi tersebut meyakini gencatan senjata di Gaza memberikan peluang penting untuk mengatasi krisis pangan yang dahsyat dengan memberikan bantuan darurat dan memulai upaya pemulihan dini, karena lebih dari dua juta warga Palestina sangat membutuhkan bantuan karena runtuhnya produksi pertanian.

Antoine Renard, direktur Program Pangan Dunia (WFP) di Palestina, menyatakan program tersebut melakukan segala hal yang diperlukan untuk menjangkau para pengungsi di Gaza yang kembali ke rumah mereka.

Dia menambahkan WFP berhasil mengoperasikan 13 toko roti di bagian selatan Jalur Gaza, menyiapkan makanan hangat, dan mengirimkan makanan siap saji kepada keluarga-keluarga di tempat penampungan.

Penilaian kerusakan yang dirilis oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa bulan ini mengindikasikan pemindahan lebih dari 50 juta ton puing yang ditinggalkan oleh genosida Israel dapat memakan waktu 21 tahun dengan biaya hingga USD1,2 miliar, dan pembangunan kembali rumah-rumah yang hancur di Gaza mungkin memakan waktu setidaknya hingga tahun 2040.

Sementara seorang pejabat Program Pembangunan PBB baru-baru ini mencatat perang telah menghapus hasil pembangunan selama 69 tahun di Gaza.

(sya)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *