Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

6 Kriteria Paus Baru yang Dipilih dalam Konklaf, Salah Satunya Penyembuh Luka Lama



loading…

Banyak kriteria Paus baru, salah satunya penyembuh luka lama. Foto/X/@FrederikBourgu1

VATICAN CITY – Selama berhari-hari, para kardinal Gereja Katolik Roma telah menyelinap keluar dari tembok Vatikan, berkumpul untuk makan malam rahasia di trattoria tua dan sesi rahasia di ruang tamu pribadi di seluruh Roma.

Ditugaskan untuk memilih pemimpin baru dari 1,4 miliar umat Katolik, para pangeran Gereja bertopi merah telah terlibat dalam diskusi yang panas saat mereka berusaha untuk mengidentifikasi penerus ideal Paus Fransiskus, yang meninggal bulan lalu.

Semua pembicaraan akan berakhir pada pukul 4:30 sore (14:30 GMT) pada hari Rabu ketika 133 kardinal yang berusia kurang dari 80 tahun akan berbaris dalam prosesi khidmat diiringi suara doa dan memasuki Kapel Sistina untuk konklaf.

6 Kriteria Paus Baru yang Dipilih dalam Konklaf, Salah Satunya Penyembuh Luka Lama

1. Bumi Bagian Selatan Minta Didengar

Mengacu pada proses pemilihan tahun ini, Marco Politi, seorang pakar Vatikan dan penulis buku Pope Francis Among the Wolves, mengatakan, “Ada elemen baru.”

“Bagian selatan dunia sedang bergerak dan meminta untuk didengarkan serta ingin menyampaikan pendapatnya – tidak cukup jika masalah-masalah diuraikan dari pusat atau Belahan Bumi Utara.”

Memang, konklaf ini akan menampilkan beragam perspektif para kardinal dari lebih dari 70 negara. Cakupan ini dipandang sebagai warisan Paus Fransiskus, yang menunjuk 80 persen dari mereka yang memenuhi syarat untuk memberikan suara dalam upaya memperluas jangkauan global Gereja.

Baca Juga: Setelah Berlaku di Sekolah, Mendagri Prancis Akan Larang Penggunaan Jilbab di Kampus

2. Paus yang Menjadi Mediator yang Karismatik

Sebagian besar kardinal belum pernah bertemu sebelum minggu ini. Tugas mereka diperkirakan tidak akan mudah. Isu utama, kata para ahli, adalah mencoba menentukan apakah akan melanjutkan jalan Fransiskus, seorang paus yang mendorong batasan tetapi tidak melanggarnya.

“Mereka mencari seorang penengah, mediator, dan juga seorang pendeta karismatik yang tahu bagaimana menjadi dekat dengan umat,” kata Politi.

3. Sosok Pemersatu

Berbagai tema telah muncul dari diskusi pra-konklaf. Yang menjadi agenda utama adalah perlunya menemukan sosok pemersatu untuk memperbaiki hubungan di Gereja yang sangat terpecah, serta kedudukan lembaga tersebut dalam politik global.

Di tengah ketegangan tersebut, para pendeta kritis menolak kesepakatan tahun 2018 antara Takhta Suci dan Tiongkok yang memberi Beijing hak untuk bersuara dalam pengangkatan uskup Katolik di sana, karena umat Katolik ditindas oleh Partai Komunis.

Pada pertemuan pra-konklaf, beberapa orang mendesak agar berhati-hati dalam membuka diri terhadap agama lain – ciri khas kepausan Paus Fransiskus – karena khawatir identitas Katolik dapat terkikis. Topik lainnya adalah krisis kejuruan, karena semakin sedikit umat beriman yang menjadi imam.

4. Menyembuhkan Luka yang terbuka

Para kardinal juga berbicara tentang pelecehan seksual dan skandal keuangan gereja, yang didefinisikan oleh juru bicara Vatikan sebagai “luka” yang harus tetap “terbuka” sebagai pengingat atas apa yang telah dilakukan. Yang lain menyinggung isu kontroversial tentang keterbukaan Gereja bagi kaum awam, baik pria maupun wanita – sebuah proses yang dimulai oleh Fransiskus.

5. Diplomat yang Ulung

Sekretaris negara Vatikan, Kardinal Pietro Parolin, adalah salah satu nama yang paling sering difavoritkan oleh para bandar taruhan. Dianggap sebagai diplomat terampil yang memahami nuansa diplomasi, orang Italia itu dipandang oleh banyak orang sebagai seorang moderat yang dapat menarik suara dari kubu yang paling konservatif dan liberal.

Minggu lalu, pria berusia 70 tahun itu menjadi sasaran laporan yang beredar di akun media sosial Katolik sayap kanan Amerika Serikat, yang mengklaim bahwa ia telah menderita masalah kesehatan dan membutuhkan pengobatan. Ini dengan cepat dibantah oleh Vatikan.

6. Didukung Mayoritas Kardinal

Spekulasi, gosip, dan berita palsu tidak akan memasuki Kapel Sistina yang megah pada hari Rabu. Pada saat itu, jendela kapel akan ditutup, telepon kardinal disita, dan segala kontak dengan dunia luar dilarang.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *