5 Negara yang Ingin Mengeroyok Rusia, Mayoritas Terlibat dalam Perang di Ukraina


loading…

Banyak negara yang ingin mengeroyok Rusia dan mayoritas adalah mereka yang terlibat dalam perang di Ukraina. Foto/AP

MOSKOWRusia sudah mendeklarasikan beberapa negara masuk dalam kategori musuh. Pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin juga sudah mengancam akan menyerang negara-negara yang membantu musuh-musuh Kremlin.

Politik permusuhan memang diterapkan Rusia untuk menegaskan siapa yang lawan dan siapa yang menjadi kawan. Itu memudahkan Moskow dalam membangun aliansi untuk kepentingan janka pendek dan jangka panjangnya.

Dalam survei yang dilaksanakan oleh Levada Center pada Mei 2023 menunjukkan bahwa rakyat Rusia menganggap Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Polandia, dan Ukraina sebagai musuh utama Moskow. Mereka menganggap kelima negara tersebut menjadi ancaman bagi Rusia.

5 Negara yang Ingin Mengeroyok Rusia, Mayoritas Terlibat dalam Perang di Ukraina

1. Amerika Serikat (72%)

5 Negara yang Ingin Mengeroyok Rusia, Mayoritas Terlibat dalam Perang di Ukraina

Foto/AP

Setelah ketegangan antara Rusia dan AS meningkat terkait Ukraina, hubungan bilateral mencapai titik terendah karena juru bicara Kremlin menyebut AS sebagai “musuh.” Sekretaris pers Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov dilaporkan mengatakan, “Kami sekarang menjadi negara musuh bagi mereka, sama seperti mereka bagi kami.”

Kremlin sebelumnya menyebut AS dan negara-negara Barat yang mendukung Ukraina sebagai “negara yang tidak bersahabat” atau “lawan” karena ketegangan tinggi atas penggunaan senjata yang dipasok Amerika oleh Ukraina di wilayah Rusia.

Namun, menurut Agentstvo, situs investigasi independen Rusia, ini adalah pertama kalinya mereka secara terbuka menyebut AS sebagai negara “musuh”. Berbicara kepada TRT World, para ahli mengatakan sebenarnya “tidak ada yang baru di sini” karena dinyatakan secara publik atau tidak, “Amerika Serikat telah lama dianggap oleh Rusia sebagai musuhnya.”

Ali Fuat Gokce, dari Universitas Gaziantep, di sisi lain, menganggap upaya infiltrasi AS ke daratan Rusia, yang sering kali memanfaatkan NATO, dianggap sebagai ancaman oleh Rusia.

“Meskipun didirikan sebagai organisasi pertahanan, NATO telah menjadi alat bagi kebijakan ekspansionis AS, yang menimbulkan ancaman bagi negara-negara non-NATO atau mereka yang menentang AS, seperti Rusia dan China.”

Namun, ia menyarankan bahwa AS dan Rusia tidak akan terlibat langsung dalam konflik bersenjata dengan angkatan bersenjata mereka sendiri.

Menurut Gokce, setiap konflik antara AS dan Rusia “telah dilakukan melalui negara-negara atau organisasi proksi”.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *