loading…
Konsumen memilih kotak misteri (blind box) di gerai Pop Mart di Xidan Joy City, pusat perbelanjaan di Beijing, ibu kota China, pada 28 Desember 2024. Foto/Xinhua/Shi Yifei
Memasuki era digital seperti sekarang, interaksi di dunia maya semakin berkembang pesat dan memungkinkan orang dari berbagai belahan dunia untuk saling terhubung.
Namun, kebebasan internet juga memiliki tantangan tersendiri, termasuk mengenai perilaku para penggunanya dalam berkomentar atau berinteraksi secara online.
Sejumlah negara masuk dalam daftar dengan netizen paling tidak sopan berdasarkan Digital Civility Index (DCI) yang pernah dirilis Microsoft.
Indeks ini mengukur tingkat keamanan dan etika dalam berinteraksi di dunia maya, sehingga bisa memberikan gambaran mengenai perilaku pengguna media sosial dari berbagai negara saat bersosialisasi secara digital.
Negara dengan Netizen Paling Tidak Sopan di Dunia
Pada 2021, Microsoft pernah merilis laporan tentang Digital Civility Index (DCI). Di sini, mereka mengukur tingkat kesopanan digital pengguna internet dunia saat berkomunikasi di jagat maya.
Laporan tersebut mencakup sekitar 16.000 responden di 32 negara guna mengukur kualitas interaksi daring pengguna media sosial pada tahun sebelumnya. Sistem penilaian laporan terdiri dari skala nol hingga 100.
Adapun skor yang rendah menunjukan paparan risiko daring yang lebih rendah, sehingga menghasilkan tingkat kesopanan daring yang lebih tinggi. Sebaliknya, skor tinggi menunjukan potensi ketidaksopanan daring yang lebih banyak dari lainnya.
Melihat sederet nama yang masuk, Afrika Selatan menduduki posisi pertama sebagai negara dengan netizen paling tidak sopan. Negara di Benua Afrika itu mengantongi nilai DCI sebesar 81, terbanyak di antara lainnya.
Kemudian, ada Rusia di urutan kedua. Negara yang dipimpin Vladimir Putin ini mendapatkan skor DCI 80 poin.
