Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

5 Fakta Israel Kembali Bombardir Gaza di Masa Gencatan Senjata, Inilah Alasan serta Kemungkinan yang Bakal Terjadi



loading…

Israek kembali bombardir Gaza di masa gencatan senjata. Foto/X/QudsNen

GAZAIsrael kembali melancarkan serangan ke Gaza pada saat masih diberlakukannya aturan gencatan senjata. Serangan udara itu lantas membuat ratusan warga sipil meninggal dunia.

Terkait serangan ini, Israel mengungkapkan jika mereka telah mengeluarkan perintah evakuasi untuk beberapa bagian Gaza utara dan tengah yang dekat dengan perbatasan, yang menunjukkan bahwa beberapa jenis serangan yang melibatkan pasukan darat akan segera terjadi.

Adanya serangan ini lantas membuat ratusan atau mungkin ribuan warga Palestina di wilayah tersebut yang baru saja kembali ke rumah mereka, kembali terusir.

5 Fakta Israel Kembali Bombardir Gaza

1. Lebih dari 400 Orang Tewas

Dilansir dari Al Jazeera 18 Maret 2025, setidaknya ada sekitar 404 warga Palestina tewas dan 562 terluka ketika Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap Gaza.

Korban termasuk sejumlah pejabat tinggi Hamas dan banyak warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak. Rumah sakit dan tim pertahanan sipil mengatakan mereka kewalahan.

2. Alasan Israel Lakukan Serangan

Israel berdalih jika serangannya kala itu adalah untuk menargetkan kepemimpinan Hamas, yang telah muncul kembali dalam beberapa minggu terakhir untuk kembali menguasai Gaza.

Hamas mengatakan Israel telah melanggar kesepakatan dengan mengingkari komitmen sebelumnya untuk beralih ke fase kedua yang telah dijadwalkan, yang dimaksudkan untuk menghasilkan gencatan senjata permanen dan pengembalian semua sandera.

3. Mendapat Dukungan dari AS untuk Menyerang Hamas

Dikutip dari The Guardian, Israel kini memiliki kemampuan yang tidak dimilikinya enam minggu lalu. Stok amunisi telah diisi ulang setelah adanya pengiriman dari AS.

Banyak pihak menyimpulkan jika Israel diduga mendapat dukungan penuh dari pemerintahan Trump untuk melancarkan serangan baru terhadap Hamas.

4. Israel Blokade Kiriman Bantuan ke Gaza

Krisis kemanusiaan di Gaza hanya sedikit mereda karena masuknya bantuan dalam jumlah besar selama gencatan senjata, yang mulai berlaku pada pertengahan Januari.

Namun belum lama ini, Israel memberlakukan blokade total di wilayah tersebut, dengan alasan Hamas mengeksploitasi bantuan untuk keuntungannya sendiri dan telah melanggar perjanjian.

5. Israel akan Kembali Lakukan Invasi

Pejabat Israel telah menegaskan bahwa serangan itu hanyalah awal dari serangan yang berpotensi jauh lebih luas yang akan terus berlanjut hingga Hamas membebaskan 59 sandera Israel yang masih ditawan di Gaza, yang lebih dari separuhnya diduga tewas.

Hal ini pasti akan mengakibatkan banyaknya korban sipil di sana, pengungsian massal lebih lanjut, dan kerusakan yang lebih parah.

(ahm)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *