loading…
Israel dan Zionisme merupakan dua hal yang berbeda. Foto/X/@VividProwess
Jadi, apa arti istilah-istilah ini dan mengapa perlu membuat perbedaan tersebut? Meskipun Yudaisme dan Zionisme adalah dua istilah berbeda yang sering kali saling terkait, pada kenyataannya, keduanya merupakan konsep yang agak berbeda dengan implikasi historis, budaya, dan yang terpenting, politik yang berbeda.
Yudaisme adalah agama dan identitas budaya yang telah berkembang selama ribuan tahun, sedangkan Zionisme adalah ideologi politik yang berpusat pada pembentukan dan pelestarian negara Yahudi di Israel. Memahami perbedaan ini sangat penting untuk menghargai dinamika kompleks dalam komunitas Yahudi dan lanskap politik Timur Tengah yang lebih luas.
4 Perbedaan Israel dan Zionis, dari Ideologi hingga Identitas
1. Yudaisme: Identitas Agama danBudaya
Melansir The Business Standard, Yudaisme adalah salah satu agama monoteistik tertua di dunia yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Pada dasarnya, ini adalah sistem kepercayaan yang berakar pada iman, yang mencakup aspek budaya, etika, dan agama. Ini dipraktikkan oleh semua orang Yahudi, sekelompok orang yang sangat beragam yang berbagi warisan agama dan budaya yang sama.
Prinsip utama Yudaisme berkisar pada kepercayaan pada satu Tuhan, dan praktik keagamaannya berlabuh pada teks suci yang dikenal sebagai Taurat. Praktik keagamaan Yahudi mencakup ritual seperti ketaatan pada hari Sabat (Shabbat), doa harian, hukum makanan halal (kashrut), sunat (Brit Milah) dan ketaatan pada hari-hari besar. Kehadiran di sinagoge, amal (tzedakah), dan ritual untuk acara-acara siklus hidup (misalnya bar Mitzvah) juga memainkan peran penting dalam kehidupan Yahudi.
Yudaisme tidak hanya mencakup aspek-aspek keagamaan tetapi juga identitas budaya yang khas. Ini mencakup tradisi, adat istiadat, seni, sastra, dan rasa kesinambungan sejarah yang mendalam. Budaya Yahudi memiliki ragam musik, sastra, dan kuliner yang kaya yang berkembang selama berabad-abad.
Yudaisme adalah agama yang beragam dan memiliki banyak segi. Ada beberapa denominasi dalam tradisi keagamaan ini, seperti Ortodoks, Konservatif, Reformasi, dan lainnya. Setiap denominasi memiliki interpretasi uniknya sendiri tentang praktik dan kepercayaan keagamaan. Keragaman dalam tradisi Yahudi mencerminkan kemampuan beradaptasi dan keterbukaannya.
Baca Juga: Erdogan Galang Kekuatan Lawan Pencaplokan Gaza
2. Zionisme: Sebuah Ideologi Politik
Melansir The Business Standard, Zionisme, di sisi lain, adalah ideologi dan gerakan politik yang berasal dari akhir abad ke-19. Gerakan ini berpusat pada gagasan untuk mendirikan dan mempertahankan tanah air Yahudi di wilayah bersejarah Israel, yang berada di bawah kekuasaan Ottoman dan kemudian Inggris selama tahun-tahun awal gerakan tersebut.
Setelah berdirinya Israel, Zionisme menjadi ideologi yang terus mendukung pengembangan dan perlindungan Negara Israel. Zionisme, pada intinya, dapat dipahami sebagai manifestasi nasionalisme Yahudi.
Theodor Herzl secara luas dianggap sebagai bapak Zionisme politik modern. Ia membayangkan berdirinya tanah air Yahudi sebagai respons terhadap anti-Semitisme yang merajalela dan sebagai tempat berlindung bagi orang Yahudi yang menghadapi penganiayaan.
Istilah Zionisme berasal dari kata Zion, sebuah bukit di Yerusalem, yang secara luas melambangkan Tanah Israel. Zionisme menjadi terkenal selama periode nasionalisme Eropa yang meningkat, dan didorong oleh penindasan dan penganiayaan Yahudi, khususnya di Eropa Timur dan Rusia.