Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

4 Motif Inggris Tidak Lagi Kirimkan Rudal Storm Shadow ke Ukraina



loading…

Inggris menghentikan pengiriman rudal storm shadwo ke Ukraina. Foto/X/@SilentlySirs

MOSKOW – Inggris belum mengirim rudal jarak jauh Storm Shadow ke Ukraina selama beberapa bulan terakhir.

Menurut laporan The Times, ada kemungkinan karena stok persenjataannya yang rendah dan keinginan untuk menggunakannya secara lebih efektif.

4 Motif Inggris Tidak Lagi Kirimkan Rudal Storm Shadow ke Ukraina

1. Hubungan yang Memburuk sejak Partai Buruh Berkuasa

The Guardian melaporkan awal bulan ini bahwa hubungan Ukraina dengan Inggris “memburuk” sejak pemerintahan Buruh Perdana Menteri Keir Starmer berkuasa di Inggris pada bulan Juli.

Seorang pejabat Ukraina yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada surat kabar tersebut pada saat itu bahwa salah satu tanda paling signifikan dari perubahan tersebut adalah tidak adanya pengiriman rudal Storm Shadow baru untuk digunakan di Krimea atau wilayah Rusia lainnya yang diklaim Kiev sebagai wilayahnya.

Saat ini, Ukraina dilarang oleh para pendukungnya untuk menggunakan rudal jarak jauh buatan Barat untuk menyerang jauh ke Rusia.

2. Cadangan Rudal Storm Shadow Sudah Menipis

Sumber pertahanan Inggris mengatakan kepada The Times bahwa sikap Partai Buruh terhadap masalah tersebut kemungkinan berasal dari fakta bahwa “stok persenjataan Inggris telah mencapai tingkat di bawah yang tidak siap ditanggung oleh para panglima militer,” karena beberapa rudal harus disimpan sebagai cadangan untuk melindungi kepentingan London sendiri.

Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Inggris menolak mengomentari keadaan stok persenjataan saat ini, menekankan bahwa “dukungan Inggris untuk Ukraina sangat kuat dan perdana menteri secara konsisten telah menjelaskan bahwa pemerintahnya akan mendukung Ukraina selama diperlukan.”

Baca Juga: Zionis Tak Ingin Punya Pesaing dalam Kepemilikan Senjata Nuklir

3. Khawatir Digunakan Ukraian Menyerang Moskow

Namun, pejabat lain yang diwawancarai oleh surat kabar tersebut percaya bahwa Inggris enggan menyerahkan Storm Shadow kepada Kiev sebelum mendapat izin untuk menggunakannya untuk menyerang jauh ke Rusia, karena hal ini berpotensi membuat pengiriman lebih efektif.

Ukraina telah berkali-kali menggunakan rudal Storm Shadow yang dikembangkan Inggris dan Prancis untuk menyerang di Krimea dan Donbass, dengan Moskow menuduh Kiev menargetkan infrastruktur sipil.

4. Khawatir Eskalasi Perang Meningkat Drastis

Sementara Ukraina telah meminta para pendukungnya selama berbulan-bulan untuk mengizinkan serangan dengan senjata jarak jauh buatan luar negeri ke wilayah Rusia, Ukraina belum menerima izin, sementara pejabat Barat menyatakan kekhawatiran bahwa hal ini dapat menyebabkan eskalasi.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah memperingatkan bahwa jika Barat mengubah kebijakannya mengenai serangan jarak jauh, hal ini “akan mengubah sifat konflik” dan akan sama saja dengan keterlibatan langsung NATO dalam konflik tersebut.

(ahm)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *