Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

3 Serangan Paling Brutal Israel ke Palestina di Bulan Ramadan



loading…

Kompleks Masjid Al Aqsa kerap menjadi lokasi ketegangan antara Tentara Israel dan rakyat Palestina. Foto/X/@firstqiblah

GAZARamadan sering dikaitkan dengan meningkatnya ketegangan di Israel dan wilayah Palestina. Itu terjadi selama bulan Ramadan 2024.

Salah satu titik ketegangan adalah Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur, yang memiliki makna keagamaan bagi umat Muslim dan orang Yahudi, yang mengenal tempat itu sebagai Temple Mount.

Selama Ramadan, banyak umat Muslim mengunjungi masjid tersebut, yang dianggap sebagai salah satu tempat tersuci dalam Islam. Namun, di masa lalu, Israel telah membatasi jumlah warga Palestina yang dapat mengunjungi masjid tersebut selama bulan suci dan telah melakukan penggerebekan polisi di tempat tersebut.

Saat ini, Hamas dan Israel sedang intensif membahas gencatan senjata tahap II dengan mediasi dengan Qatar dan Mesir. Diharapkan gencatan senjata tersebut akan berlanjut hingga bulan Ramadan 2025. Sehingga serangan dan kekejaman Israel pada Ramadan 2024 tidak terulang.

3 Serangan Paling Brutal Israel ke Palestina di Bulan Ramadan

1. Serangan Zionis ke Majid Al Aqsa di Yerusalem

Pasukan Israel secara rutin menyerbu Masjid Al-Aqsa saat jamaah Palestina mengunjungi tempat tersebut selama Ramadan.

Ketegangan di Yerusalem meningkat setelah polisi Israel menyerang jamaah di kompleks Masjid Al-Aqsa pada malam hari selama bulan Ramadan 2024.

Dalam beberapa tahun terakhir, kompleks Masjid Al-Aqsa telah menjadi titik api tahunan selama bulan Ramadan.

Pada 2023, lebih dari 300 warga Palestina ditangkap dan sedikitnya 170 orang terluka saat pasukan Israel melancarkan serangan ke kompleks tersebut selama bulan suci. Ini menyusul kekerasan mematikan di Tepi Barat yang diduduki pada akhir Maret, yang menewaskan 36 orang.

Pada bulan Mei 2021, pasukan Israel menyerbu kompleks tersebut menggunakan gas air mata, peluru baja berlapis karet, dan granat kejut terhadap jamaah selama bulan Ramadan. Ratusan warga Palestina terluka, yang memicu kecaman internasional.

Perkembangan tersebut bertepatan dengan meningkatnya insiden kekerasan terhadap warga Palestina oleh pemukim dan pasukan Israel di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur saat keluarga Palestina menghadapi ancaman penggusuran paksa dari rumah mereka.

Kompleks Al-Aqsa terletak di dataran tinggi di Yerusalem Timur, yang direbut Israel dalam Perang Enam Hari 1967 dan kemudian dianeksasi dalam sebuah tindakan yang tidak diakui oleh sebagian besar masyarakat internasional.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *