loading…
Bashar al-Assad saat masih memimpin Suriah bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto/anadolu
Kekuasaan 54 tahun keluarga al-Assad di Suriah telah berakhir. Pada awal Desember 2024, rezim Bashar al-Assad lengser usai menghadapi pemberontakan yang dipimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS).
Terjungkalnya rezim Assad di Suriah disambut baik oleh warga sipil dan sejumlah musuh Damaskus, termasuk Israel. Di sisi lain, ada juga sebagian sekutunya yang dirugikan dengan kondisi tersebut.
Negara yang Kelabakan dengan Keruntuhan Rezim Assad di Suriah
1. Iran
Suriah adalah satu dari sedikit negara Arab yang setidaknya berhubungan baik dengan Iran. Relasi keduanya telah berlangsung selama puluhan tahun dan terus langgeng sampai sekarang.
Pada 1979, hubungan Iran dan Suriah semakin kuat setelah permusuhan bersama terhadap rezim Presiden Irak Saddam Hussein.
Invasi Amerika Serikat pada tahun 2003 juga memberi keduanya alasan lagi untuk saling merapatkan barisan guna menghalangi upaya AS mengganggu stabilitas mereka.
Mengutip Al Jazeera, selama ini Iran sudah banyak membantu Suriah. Saat Arab Spring 2011 misalnya, Teheran mendukung Damaskus termasuk mengirim anggota Hizbullah ke sana untuk berperang atas nama al-Assad.
Iran juga memberikan bantuan keuangan dan pinjaman bernilai miliaran dolar untuk mendukung rezim Suriah.
Saat Assad berada di ambang kehancuran pada 2015, Teheran melangkah lebih jauh dan meminta dukungan Rusia.
Namun, jatuhnya rezim al-Assad akan membuat Iran kehilangan pilar utama dalam sebuah istilah bernama “Bulan Sabit Syiah”.