Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

3 Fakta Malta Akan Mengakui Palestina sebagai Sebuah Negara



loading…

Malta akan mengakui Palestina sebagai sebuah negara. Foto/X/@GlobeEyeNews

GAZA – Perdana Menteri Malta Robert Abela mengumumkan bahwa Malta akan mengakui Negara Palestina bulan Juni mendatang.

Melansir Malta Today, pengumuman itu disampaikan selama acara politik di mana Abela mengangkat masalah lokal dan global, dengan fokus khusus pada krisis kemanusiaan di Gaza.

3 Fakta Malta Akan Mengakui Palestina sebagai Sebuah Negara

1. Tidak Bisa Menutup Mata Tragedi Kemanusiaan

“Kita tidak bisa menutup mata terhadap tragedi kemanusiaan ini yang semakin memburuk setiap hari,” kata Abela seperti dikutip oleh surat kabar itu mengacu pada pemboman brutal Israel di Gaza, yang menewaskan hampir 54.000 warga Palestina, yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dilansir Anadolu.

Abela mengatakan langkah itu merupakan tanggung jawab moral dan bahwa Palestina akan diakui setelah konferensi pada tanggal 20 Juni.

Perdana menteri itu juga terkejut dengan kematian tragis sembilan anak dokter anak Palestina Alaa Al-Najjar pada hari Sabtu ketika pasukan Israel mengebom rumah mereka di Khan Younis, Gaza selatan, yang menyebabkan suaminya yang seorang dokter terluka parah dan hanya menyisakan satu dari anak-anak mereka untuk berduka.

“Malta siap menyambut Alaa Al-Najjar dan keluarganya di negara tersebut,” kata Abela.

Baca Juga: Golden Dome, Bukti Ketakutan AS pada Perang Dunia III

2. Berulang Kali Kutuk Israel

PM Malta mengutuk keras apa yang disebutnya sebagai serangan “biadab” Israel di Jalur Gaza.

Robert Abela mencatat bahwa serangan hebat Senin malam di Gaza menewaskan lebih dari 300 orang, termasuk anak-anak dan wanita.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *