Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

3 Alasan Rusia Kini Didukung AS untuk Melawan Ukraina



loading…

Rusia dan AS kini makin akrab. Foto/X/@LisaToddSutton

MOSKOW – Rusia dan Amerika Serikat (AS) makin mesra. Baik Presiden Donald Trump dan Vladimir Putin sudah menunjukkan kesepahaman untuk menghentikan perang Ukraina.

Rusia juga mendapatkan dukungan penuh dari AS, mulai dari sikap geopolitik di PBB hingga peningkatkan kerja sama ekonomi. Langkah drastis yang dilakukan Trump memang sangat kontras dengan apa yang dilakukan pemerintahan AS sebelumnya.

3 Alasan Rusia Kini Didukung AS untuk Melawan Ukraina

1. Mendukung Rusia di 3 Alasan Rusia Kini Didukung AS untuk Melawan Ukraina

AS telah dua kali berpihak pada Rusia dalam pemungutan suara di Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menandai ulang tahun ketiga invasi Rusia ke Ukraina, yang menyoroti perubahan sikap pemerintahan Trump terhadap perang tersebut.

Pertama, AS menentang resolusi rancangan Eropa yang mengutuk tindakan Moskow dan mendukung integritas teritorial Ukraina – memberikan suara yang sama seperti Rusia dan negara-negara termasuk Korea Utara dan Belarusia di Majelis Umum PBB (UNGA) di New York.

Kemudian AS merancang dan memberikan suara untuk resolusi di Dewan Keamanan PBB yang menyerukan diakhirinya konflik, tetapi tidak mengandung kritik terhadap Rusia.

Melansir BBC, Dewan Keamanan meloloskan resolusi tersebut, tetapi dua sekutu utama AS, Inggris dan Prancis, abstain setelah upaya mereka untuk mengubah kata-kata tersebut diveto.

Resolusi PBB ditunda saat Presiden Prancis Emmanuel Macron mengunjungi Presiden Donald Trump di Gedung Putih dalam upaya untuk mengatasi perbedaan tajam mereka mengenai perang tersebut.

Pada hari Kamis, Perdana Menteri Inggris Sir Keir Starmer juga akan mengunjungi pemimpin Amerika yang baru.

Gedung Putih Trump telah menjungkirbalikkan aliansi transatlantik, dengan menjilat Moskow dan menimbulkan keraguan atas komitmen jangka panjang Amerika terhadap keamanan Eropa.

Perpecahan itu terungkap di sidang 193 anggota UNGA pada hari Senin ketika para diplomat AS mendorong resolusi terbatas mereka yang berduka atas hilangnya nyawa selama “konflik Rusia-Ukraina” dan menyerukan agar konflik itu segera diakhiri.

Para diplomat Eropa mengajukan teks yang lebih rinci, menyalahkan Rusia atas invasi skala penuhnya, dan mendukung kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *