Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

3 Alasan Donald Trump akan Tetap Berpihak pada Israel, Salah Satunya Anggap Palestina Tak Mau Berdamai



loading…

Presiden AS terpilih Donald Trump. Foto/anadolu

WASHINGTON – Donald Trump akan kembali menjabat sebagai presiden Amerika Serikat (AS) di tengah konflik dan ketidakpastian yang bergejolak di Timur Tengah. Israel bisa dibilang jadi pihak yang sangat bahagia atas kembali terpilihnya Trump sebagai presiden AS.

Jika melihat masa kepemimpinan Trump di periode 2017–2021, telah banyak kebijakan yang dikeluarkan AS untuk mendukung Israel. Sehingga kemungkinan besar hal tersebut akan kembali terjadi di periode baru ini.

Meski begitu, dalam kampanye yang dilakukan Trump disebutkan jika dirinya telah berjanji memperbaiki konflik dan membawa perdamaian ke Timur Tengah.

Namun kebanyakan negara mungkin skeptis dengan pernyataan tersebut jika melihat apa yang telah dilakukannya di masa lalu.

3 Alasan Donald Trump Berpihak ke Israel

1. Punya Catatan Sejarah Mendukung Israel

Pada pemerintahan Trump yang pertama, jumlah negara Arab yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel meningkat dari dua menjadi enam.

Perjanjian yang paling menonjol adalah Perjanjian Abraham pada tahun 2020, yang melibatkan Bahrain dan Uni Emirat Arab (UEA).

Amerika Serikat, di bawah pemerintahan Trump yang pertama juga menjadi negara pertama di dunia yang mengakui otoritas Israel atas Dataran Tinggi Golan yang telah lama disengketakan.

Pemerintahan Trump menghentikan semua pendanaan Amerika untuk badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menyediakan bantuan bagi jutaan pengungsi Palestina, UNRWA, pada tahun 2018.

Meski begitu, keputusan tersebut dikecam secara luas oleh para pemimpin dunia. Itu digambarkan sebagai taktik politik untuk menekan para pemimpin Palestina agar melepaskan hak para pengungsi Palestina berdasarkan hukum internasional untuk kembali ke properti yang diambil Israel dari leluhur mereka selama pembentukan Israel pada tahun 1948.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *