2 Perbedaan Junta Militer dan Kudeta, Berkaitan dalam Proses Penggulingan Kekuasaan



loading…

Panglima Angkatan Bersenjata Jenderal Senior Min Aung Hlaing, pemimpin junta yang melakukan kudeta di Myanmar. Foto/REUTERS.

JAKARTA Junta militer kerap dikaitkan dengan kudeta atau penggulingan kekuasaan. Setidaknya ini terjadi di Myanmar beberapa tahun yang lalu.

Berawal ketika terjadi kudeta di Myanmar pada 2021, ketika anggota partai penguasa yang dipilih secara demokratis digulingkan oleh militer yang kemudian memberikan kekuasaan pada pemimpin junta, Panglima Angkatan Bersenjata Jenderal Senior Min Aung Hlaing.

Namun sejak itu, junta Mynamar tak kunjung menepati janjinya untuk menggelar pemilu baru. Itu memaksa masyarakat berpikir bahwa pihak militer memang hanya ingin berkuasa.

Pemberontakan bersenjata yang dilakukan oleh Pasukan Pertahanan Rakyat dari Pemerintah Persatuan Nasional pecah di seluruh Myanmar sebagai protes anti-kudeta.

Dari peristiwa di Myanmar, junta memang identik dengan kudeta. Tepatnya, kudeta adalah proses, sementara junta adalah pihak yang ditunjuk untuk berkuasa.

Perbedaan Junta Militer dan Kudeta

1. Definisi

Menurut Britannica, junta merupakan komite atau dewan administratif—khususnya yang memerintah suatu negara setelah kudeta dan sebelum pemerintahan baru resmi dibentuk.

Sedangkan kudeta adalah penggulingan pemerintahan yang sudah ada atau pemimpin yang secara resmi ditunjuk dengan cara ilegal dan sering kali bersifat inkonstitusional sehingga tercipta “pengambilalihan kekuasaan”.

Pada umumnya, kudeta jarang mengubah kebijakan fundamental sosial dan ekonomi suatu negara, dan juga tidak mendistribusikan kembali kekuasaan secara signifikan di antara kelompok-kelompok politik yang bersaing.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *