Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

10 Negara yang Kena Tarif Impor Trump Terbesar, Mayoritas Negara-negara Asia



loading…

Banyak negara yang kena tarif impor Trump. Foto/X/@PopBase

WASHINGTON – Presiden Trump pada hari Rabu mengumumkan apa yang disebut tarif timbal balik atas impor dari sekitar 90 negara yang lebih dari 10% pajak menyeluruh yang diterapkan untuk semua impor ke AS.

Menggambarkan pengumuman itu sebagai “Hari Pembebasan,” presiden mengatakan pajak baru diperlukan untuk menghapus defisit perdagangan antara AS dan negara-negara lain, mulai dari China hingga Uni Eropa.

Beberapa negara hanya akan menghadapi tarif universal sebesar 10%, sementara impor dari puluhan negara lain akan dikenakan pungutan impor timbal balik spesifik yang lebih tinggi. Misalnya, impor Australia akan menghadapi tarif dasar sebesar 10%, sementara China akan menghadapi tarif sebesar 34%.

“Timbal balik. Itu artinya mereka melakukannya kepada kita, dan kita melakukannya kepada mereka,” kata Trump dalam sambutannya pada hari Rabu, dilansir CBS.

“Negara-negara Asia akan menghadapi beban terburuk, dengan Kamboja menghadapi tarif pajak sebesar 49% dan Vietnam sebesar 46%,” menurut Kepala Ekonom Nationwide Kathy Bostjancic. Selain tarif timbal balik sebesar 34% dari China , impor dari negara itu juga akan menghadapi tarif sebesar 20% yang diumumkan sebelumnya, sehingga total tarif negara itu menjadi lebih dari 60%, tambahnya.

Trump juga mengatakan pungutan tersebut akan meningkatkan manufaktur dalam negeri dan menyamakan kedudukan dengan negara-negara lain yang mengenakan tarif lebih tinggi pada impor AS daripada yang dikenakan AS untuk produk mereka. Namun, para ekonom memperkirakan bahwa tarif tersebut akan menyebabkan inflasi kembali meningkat, sementara juga mendorong beberapa mitra dagang untuk membalas dengan tarif yang lebih tinggi pada impor Amerika ke negara mereka.

Jika tarif tetap diberlakukan oleh pemerintahan Trump dan jika negara lain mengenakan tarif balasan, baik AS maupun negara lain “akan mengalami resesi serius,” kata Mark Zandi, kepala ekonom di Moody’s Analytics, dalam email kepada CBS MoneyWatch.

10 Negara yang Kena Tarif Impor Trump Terbesar, Mayoritas Negara-negara Asia

1. Lesotho 50%
2. Kambodia 49%
3. Laos 48%
4. Madagascar 47%
5. Vietnam 46%
6. Sri Lanka 44%
7. Myanmar (Burma) 44%
8. Mauritius 40%
9. Guyana 38%
10. Bangladesh 37%

Kapan tarif ini akan mulai berlaku?

Tarif timbal balik akan mulai berlaku pada pukul 12:01 dini hari tanggal 9 April. Tarif tersebut merupakan tambahan dari tarif dasar 10% yang mulai berlaku pada pukul 12:01 dini hari tanggal 5 April.

Bagaimana pemerintahan Trump memutuskan tarif apa yang akan dikenakan pada negara mana?

Trump mengatakan pemerintahannya menentukan tarif untuk setiap negara berdasarkan pungutan moneter yang dikenakan negara-negara tersebut pada impor AS, serta hambatan perdagangan nonmoneter seperti peraturan yang mempersulit produk Amerika untuk memasuki pasar tersebut. Presiden menambahkan bahwa tarif timbal balik tersebut masih hanya setengah dari tarif yang dikenakan oleh negara-negara tersebut terhadap produk-produk AS, dan menyebut pungutan barunya sebagai “baik”.

(ahm)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *