loading…
Pekerja China jadi target serangan teror di Pakistan. Foto/Dawn/PPI
Kedutaan Besar China di Pakistan mengatakan ledakan pada Minggu malam itu adalah “serangan teroris” yang menargetkan konvoi teknisi China yang bekerja pada proyek pembangkit listrik di provinsi Sindh.
Pekerja China Jadi Target Serangan Teror di Pakistan, Ada Apa Gerangan?
1. Tenaga Kerja Asing Asal China Jadi Target Serangan BLA
Melansir BBC, Tentara Pembebasan Balochistan (BLA) yang dikenal sebagai separatis, yang dalam beberapa tahun terakhir telah melakukan serangan terhadap warga negara China yang terlibat dalam proyek pembangunan di Pakistan, mengatakan bahwa mereka melakukan serangan itu.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Senin, kelompok militan tersebut mengatakan bahwa mereka telah “menargetkan konvoi insinyur dan investor China tingkat tinggi” yang tiba dari bandara Karachi.
Pernyataan selanjutnya dari kelompok tersebut menggambarkannya sebagai serangan bunuh diri, dan menyebut pelakunya sebagai Shah Fahad, bagian dari regu bunuh diri BLA yang disebut Brigade Majeed.
Serangan itu dilakukan dengan menggunakan “alat peledak rakitan yang dibawa kendaraan”. Ledakan itu terjadi sekitar pukul 23:00 waktu setempat (17:00 GMT) pada hari Minggu.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif menyebut serangan itu sebagai “tindakan keji” dan menyampaikan belasungkawa kepada rakyat China. “Pakistan berkomitmen untuk melindungi teman-teman China kami,” tulisnya di X.
2. Banyak Kelompok Pakistan Tak Suka Investasi China
Kedutaan Besar China mengatakan bahwa para insinyur itu adalah bagian dari perusahaan yang didanai China, Port Qasim Power Generation Co Ltd, yang bertujuan untuk membangun dua pembangkit listrik tenaga batu bara di Port Qasim, dekat Karachi.
Ribuan pekerja China berada di Pakistan, banyak dari mereka terlibat dalam menciptakan koridor ekonomi antara kedua negara sebagai bagian dari Inisiatif Sabuk dan Jalan Beijing yang bernilai miliaran dolar.
Pabrik Port Qasim adalah bagian dari koridor tersebut, bersama dengan sejumlah proyek infrastruktur dan energi di provinsi Balochistan Pakistan, yang memiliki pasokan sumber daya alam yang melimpah, termasuk gas dan mineral.
BLA bersama dengan kelompok etnis Baloch lainnya telah melakukan pemberontakan yang berlangsung lama untuk mendapatkan tanah air yang terpisah.