Pangeran Harry dan Meghan Markle Dikritik Habis-habisan Gegara Ikut Campur Pemilu AS


loading…

Pangeran Harry dan Meghan Markle dikritik habis-habisan karena ikut campur dalam pemilu AS. Mereka mendesak orang untuk menggunakan hak pilih di pemilu. Foto/People

INGGRIS Pangeran Harry dan Meghan Markle dikritik habis-habisan karena ikut campur dalam pemilu AS . Mereka dinilai sudah melewati batas ketika mendesak orang untuk menggunakan hak pilih lewat sebuah pernyataan baru-baru ini.

Pangeran Harry dan Meghan Markle mengeluarkan pernyataan langka tentang pemilu AS mendatang, yang meminta orang-orang untuk menggunakan hak pilih mereka. Pasangan itu menerbitkan pernyataan tersebut melalui Yayasan Archewell, tetapi tidak secara terbuka mendukung Donald Trump atau Kamala Harris.

“Memilih bukan sekadar hak; itu adalah cara mendasar untuk memengaruhi nasib masyarakat kita. Di The Archewell Foundation, kami menyadari bahwa keterlibatan masyarakat, apa pun partai politiknya, merupakan inti dari dunia yang lebih adil dan setara,” bunyi pernyataan tersebut.

“Dengan berpartisipasi dalam inisiatif seperti ini, kami ingin memperkuat pesan bahwa setiap suara itu penting. Bersama-sama, mari kita pastikan setiap pemilih yang memenuhi syarat mendapatkan informasi dan diberdayakan untuk berpartisipasi dalam membentuk masa depan Amerika,” sambungnya.

Pangeran Harry dan Meghan Markle Dikritik Habis-habisan Gegara Ikut Campur Pemilu AS

Foto/People

Pasangan Sussex itu mendapat kecaman atas pernyataannya, dengan beberapa netizen meminta mereka untuk netral. Beberapa pengguna media sosial mengkritik pernyataan itu, dengan meminta Harry dan Meghan untuk tidak ikut campur dalam politik AS.

“Harry dan Meghan tidak pantas terlibat dengan politik Amerika,” kata netizen dilansir dari Express, Senin (23/9/2024).

“Pergilah Harry dan Meghan. Dan jangan ikut campur dalam politik,” tulis netizen.

Keluarga Sussex juga dikritik oleh Partai Republik dengan Greg Swenso, seorang pemodal yang berdomisili di London dan Ketua Republicans Overseas UK.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *