loading…
Seorang pria berada di samping rumah yang hancur setelah roket menghantam Katzrin, di Dataran Tinggi Golan yang dicaplok Israel, 21 Agustus 2024. Foto/AP/Ariel Schalit
Hizbullah meluncurkan ratusan roket dan pesawat nirawak ke Israel pada Minggu pagi (25/8/2024), saat militer Israel mengatakan telah menyerang Lebanon dengan sekitar 100 jet untuk menggagalkan serangan yang lebih besar.
Ini menjadi salah satu bentrokan terbesar dalam lebih dari sepuluh bulan perang perbatasan.
“Meskipun mendapat dukungan menyeluruh dari negara-negara seperti Amerika Serikat, Israel tidak dapat memprediksi waktu dan tempat tanggapan terbatas dan terkelola oleh perlawanan. Israel telah kehilangan daya tangkalnya,” tulis juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani di X.
Kanaani menambahkan Israel “sekarang harus mempertahankan diri di wilayah pendudukannya” dan “keseimbangan strategis telah mengalami perubahan mendasar” yang merugikan Israel.
“Israel mungkin dapat menyembunyikan, memutarbalikkan, atau menyensor beberapa fakta yang terkait dengan operasi Arbain Hizbullah, tetapi mereka tahu betul bahwa fakta-fakta yang ada tidak akan berubah,” ujar dia.
Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah mengatakan serangan kelompok itu, yang merupakan balasan atas pembunuhan komandan senior Fuad Shukr bulan lalu, telah selesai “sesuai rencana”.
Dengan tiga kematian yang dikonfirmasi di Lebanon dan satu di Israel setelah baku tembak hari Minggu, kedua belah pihak mengindikasikan mereka senang untuk menghindari eskalasi lebih lanjut untuk saat ini, tetapi memperingatkan mungkin akan ada lebih banyak serangan yang akan datang.
Hizbullah dan Israel telah saling tembak setiap hari sejak 8 Oktober 2023, satu hari setelah pecahnya perang yang menghancurkan di Gaza.
(sya)