Daftar Negara Eropa yang Berutang ke China, Awas Jebakan!



loading…

Tercatat ada belasan negara Uni Eropa bergabung dengan Belt and Road Initiative (BRI). China juga telah mendanai banyak proyek di Balkan Barat dan Eropa Timur. Foto/Dok

JAKARTAInvestasi China mengalir ke beberapa negara Eropa di bawah gagasan Belt and Road Initiative (BRI). Saat banyak pemerintah khawatir atas invasi Rusia ke Ukraina pasca-pandemi, Beijing justru terus memperluas portofolionya di seluruh daratan Eropa.

Menjalankan sejumlah pelabuhan dan tambang di Eropa hingga membangun jalan hingga jembatan, China berinvestasi di tempat yang tidak dipikirkan pihak-pihak lain. Akan tetapi selanjutnya banyak negara Eropa waspada atas narasi jebakan utang China .

Ada risiko atas pendanaan dan investasi China, ketika pemberi pinjaman dapat mengambil konsesi ekonomi atau politik jika negara yang menerima investasi tidak dapat membayarnya kembali.

Tercatat ada belasan negara Uni Eropa bergabung dengan BRI. Beijing juga telah mendanai banyak proyek di Balkan Barat dan Eropa Timur – termasuk jalur kereta api yang menghubungkan China ke Uni Eropa.

Berikut 6negara eropa yang berutang ke China

1. Rusia

Rusia menjadi salah satu dari tiga negara penerima teratas untuk pendanaan pembangunan dari China dalam dua dekade terakhir. Penelitian menunjukkan bahwa China memberikan hibah dan pinjaman senilai USD1,34 triliun ke dalam 20.000 proyek di 165 negara berpenghasilan rendah dan menengah antara tahun 2000 hingga 2021.

Sementara itu tiga negara penerima teratas menerima dana karena alasan yang berbeda. Dengan pinjaman pembangunan hampir USD170 miliar, Rusia menerima sebagian besar pendanaan China selama dua dekade.

Rusia menduduki posisi puncak dalam daftar negara yang berutang kepada China. Diungkap oleh VOAnews, China berinvestasi paling banyak di sektor industri, pertambangan dan konstruksi Rusia diikuti oleh perbankan dan jasa keuangan, serta komunikasi.

Tidak seperti banyak negara berpenghasilan rendah dan menengah yang mengandalkan investasi dan bantuan utang China untuk kebutuhan domestik mereka, sebagian besar pendanaan ke Rusia mendukung industri yang justru mengekspor kembali ke China.

Meski begitu tren pendanaan pembangunan China ke Rusia mengalami penurunan selama bertahun-tahun. Akan tetapi menurut analis senior Eurasia Global Group, Ali Wyne menyakini Moskow akan terus merayu Beijing.

“Rusia percaya bahwa mereka dapat memperkuat kekuatan dengan memperdalam hubungannya bersama China, yang merupakan satu-satunya negara yang pada akhirnya mungkin dapat bersaing dengan Amerika Serikat secara global,” kata Wyne seperti dilansir VOA.

Utang Rusia kepada China berjumlah hampir USD130 miliar, atau setara 7,3% dari PDB-nya. Namun kurangnya hibah ke Rusia, menurut AidData menunjukkan bahwa China mengharapkan keuntungan ekonomi dengan berinvestasi di Moskow.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *