Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Hidung Remuk, Tuntut Ganti Rugi Rp80 Juta ke Gojek!



loading…

Rekaman video CCTV @michaelangelomanurung yang menggambarkan kondisi palang menghantam wajahnya. Foto: Instagram Pribadi

JAKARTA – Sebuah tayangan video bikin jantung “mencelos”. Bukan adegan kejar-kejaran di jalanan, melainkan momen saat seorang penumpang ojek online (ojol) tiba-tiba dihantam palang pintu parkir otomatis!

Benturan keras itu tak main-main: tulang hidung korban remuk berdasarkan hasil pemeriksaan medis. Tak terima dengan respons dingin pihak aplikasi, sang penumpang pun melayangkan tuntutan ganti rugi sebesar Rp80 juta!

Kengerian itu terekam jelas dalam unggahan akun Instagram @michaelangelomanurung, sang korban nahas. Dalam video CCTV singkat, palang pintu parkir terlihat turun dengan kecepatan kilat, tepat menghantam wajah penumpang yang malang. Spontan, tangannya membekap wajah, menahan perih yang menusuk tulang.

Kisah tragis ini bermula saat palang pintu parkir terbuka lebar setelah seorang pengendara motor lain membayar parkir dan melintas dengan selamat. Detik berikutnya, munculah driver ojol yang membonceng Michael, melaju kencang tanpa sedikit pun memperlambat laju kendaraannya, seolah tak menyadari bahaya yang mengintai di depan mata.

Alhasil, tabrakan tak terhindarkan! Palang besi itu menghantam keras, bahkan sampai mengalami kerusakan.

Sang driver ojol, yang terlambat menyadari palang yang hendak menutup, secara refleks menundukkan kepala, selamat dari maut yang sama. Namun, Michael, yang duduk di belakang dan tak menyangka akan ada “serangan” mendadak dari atas, tak sempat menghindar. Benturan keras itu langsung membuatnya terhuyung.

Akibatnya fatal! Tulang hidung Michael retak parah. Ia harus menjalani serangkaian tindakan medis yang tentu saja menguras biaya dan tenaga. Dalam curahan hatinya di media sosial, Michael tak bisa menyembunyikan kekecewaannya terhadap respons pihak Gojek Indonesia. Alih-alih solusi dan tanggung jawab, ia justru menerima jawaban yang membuatnya semakin meradang.

“Call center satu: ‘Bapak bisa kirim bukti rekaman dan bukti rekam medis ke email blablabla’, yang ternyata email no reply. Call center kedua: ‘Iya Pak, ini kan musibah’,” tulis Michael, menirukan jawaban mengecewakan saat ia meminta pertanggungjawaban biaya pengobatan sebesar Rp80 juta kepada raksasa aplikasi tersebut.

Michael tak habis pikir dengan sikap lepas tangan Gojek Indonesia. Baginya, meskipun insiden ini disebabkan oleh kelalaian driver, perusahaan tetap memiliki tanggung jawab atas mitra yang berada di bawah naungannya.

“Mungkin ini kasus yang jarang terjadi, ketika kecelakaan hanya menimpa penumpangnya sendiri, ditambah kecelakaan ini akibat kelalaian pengemudi. Tapi, cara @gojekindonesia merespon kecelakaan ini betul-betul merugikan dalam banyak hal. Bayangkan, tulang nasal retak hingga jalur napas tertutup,” ungkapnya dengan nada getir.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *