Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Ubedilah Badrun Sebut Efisiensi Anggaran Era Prabowo Akibat Buruknya Pemerintahan Jokowi


loading…

Akademisi Ubedilah Badrun menilai kebijakan efisiensi anggaran yang dikeluarkan Presiden Prabowo Subianto menunjukkan bagaimana pemerintahan era Presiden Joko Widodo (Jokowi) buruk dalam menggunakan anggaran. Foto/iNews

JAKARTA – Akademisi Ubedilah Badrun menilai kebijakan efisiensi anggaran yang dikeluarkan Presiden Prabowo Subianto menunjukkan bagaimana pemerintahan era Presiden Joko Widodo (Jokowi) buruk dalam menggunakan anggaran. Adapun kebijakan tersebut dikeluarkan melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025.

“Saya kira sebetulnya agenda efisiensi itu menunjukkan atau membenarkan bahwa pemerintahan sebelumnya itu buruk,” kata pria yang akrab disapa Ubed ini dalam program Interupsi bertajuk ‘Anggaran Dikebiri ‘Raja Kecil’ Beraksi?’ yang ditayangkan secara langsung iNews, Kamis (13/2/2025).

Saat dikonfirmasi apakah pemerintahan sebelumnya yang dimaksud di era Presiden Jokowi, aktivis 98 itu pun membenarkannya. Dia menyebut, pemerintahan era Jokowi terlihat bagaimana tidak efisien dalam menggunakan anggaran negara.

Baca Juga

Anggaran BNPB Dipotong Rp470,9 Miliar, Penanganan Bencana Terganggu?

Ubed juga merasa kaget efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintahan di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto ini, angkanya cukup fantastasis, kurang lebih sekitar Rp300 triliun.

“Berarti 10 persen dari APBN. Bayangkan, jadi selama ini betapa banyak anggaran yang dipermainkan oleh pemerintahan sebelumnya,” pungkasnya.

(rca)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *