Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Apakah Arab Saudi Tidak Merayakan Nisfu Syaban?



loading…

Jemaah keluar dari Masjid Quba di Madinah, Arab Saudi. Foto/tasnim

RIYADH – Apakah Arab Saudi tidak merayakan Nisfu Syaban? Pertanyaan tersebut banyak dilontarkan sebagian masyarakat yang merasa penasaran dengan sikap Riyadh dalam perayaan semacam ini.

Seperti diketahui, sebagian umat Islam di Indonesia biasa merayakan malam Nisfu Syaban. Mereka menghidupkan malam istimewa itu dengan memperbanyak amalan, baik di rumah maupun di masjid-masjid.

Selain Indonesia, beberapa negara di dunia juga diketahui ikut menghidupkan malam Nisfu Syaban. Lalu, bagaimana dengan Arab Saudi?

Apakah Arab Saudi Tidak Merayakan Nisfu Syaban?

Arab Saudi tidak secara resmi merayakan malam Nisfu Syaban. Hal ini karena mayoritas ulama di sana menganut mazhab Salafi/Wahabi, sehingga tidak menganggap perayaan semacam Nisfu Syaban sebagai bagian dari ajaran Islam lantaran tak punya dasar kuat dalam Al-Qur’an dan Hadis Shahih.

Dirangkum dari berbagai sumber, Arab Saudi lebih menekankan amalan ibadah yang punya landasan kuat dalam Al-Qur’an dan hadis shahih.

Maka dari itu, mereka tidak merayakan peristiwa seperti Nisfu Syaban ini secara resmi atau besar-besaran.

Komite Tetap Kajian dan Fatwa Arab Saudi juga berpandangan penetapan malam nisfu syaban dengan ibadah tertentu tidak termasuk sunnah.

Alasannya sama, yakni karena hadis-hadis tentang keutamaan menghidupkan malam tersebut termasuk dalam kategori lemah.

Sebagai gantinya, mereka lebih menganjurkan umat Islam untuk memperbanyak ibadah di bulan Syaban secara umum alias tanpa mengistimewakan malam Nisfu Syaban yang berada di tengah-tengahnya.

Sikap Arab Saudi ini berbeda dengan negara mayoritas Muslim lain seperti Turki atau Indonesia yang lebih fleksibel dalam menerima amalan seperti doa dan zikir pada malam Nisfu Syaban.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *