Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Menakar Risiko dan Peluang Tarif Dagang Trump ke China Bagi Indonesia


loading…

Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, risiko dan peluang dari dampak kebijakan tarif Presiden AS, Donald Trump ke China bagi Indonesia. Foto/Dok

ACEHBank Indonesia (BI) menilai ada risiko dan peluang dari dampak kebijakan tarif oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke China bagi Indonesia. Seperti diketahui Trump telah menandatangani perintah eksekutif yang mengenakan tarif sebesar 10% pada barang-barang impor China.

Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter (DKEM) BI, Juli Budi Winantya mengatakan, dampak dari peningkatan ketidakpastian terkait tarif yang diberikan ke China memang berpengaruh ke Indonesia nantinya dari segi ekspor.

“Tiongkok itu mitra dagang utama kita, sehingga yang terjadi dengan Tiongkok tentunya akan berpengaruh ke kita. Risikonya bisa dari ekspor kita yang melambat, karena pertumbuhan ekonomi Tiongkok melambat,” kata Juli dalam Pelatihan Wartawan BI di Banda Aceh, Jumat (7/2/2025).

Menakar Risiko dan Peluang Tarif Dagang Trump ke China Bagi Indonesia

Risiko kedua, lanjut Juli, bisa datang dari produk China yang tidak bisa dijual lagi ke Amerika Serikat, sehingga bisa jadi membanjiri pasar Indonesia. Namun selain risiko, ada juga opportunity atau peluang yakni ekspor dari negara tujuan yang ditinggalkan China.

“Jadi kita juga sudah melihat kayak misalkan assessment terkait dengan product similarity. Jadi banyak produk-produk dari Amerika Serikat, Vietnam ini yang punya kesamaan,” ungkap Juli.

Sehingga apabila nanti seandainya tarif ini diterapkan, peningkatan tarif ini juga bisa Indonesia manfaatkan peluang untuk juga meningkatkan ekspor. Kemudian menurut Juli, peluang kedua juga bisa datang dari realokasi. Adapun realokasi dari investasi yang semula di China bergeser ke negara lain karena ada penerapan tarif ini.

“Kalau teman-teman mungkin kita flashback pada waktu 2017-2018 waktu penerapan tarif pada waktu Trump 1.0. Itu kan perintahnya adalah banyak perusahaan yang merelokasi operasinya dari Tiongkok ke Vietnam,” jelas Juli.

Tetapi saat ini Vietnam bukan lagi tujuan, karena dia juga salah satu negara yang punya surplus besar, sehingga dia juga subject to tarif juga. Sehingga Indonesia ada di posisi yang bagus untuk bisa memanfaatkan peluang itu.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *