loading…
Perang saudara di Palestina terus memanas. Foto/X/@VividProwess
Pertempuran saat fajar terjadi lima hari setelah pasukan Otoritas Palestina (PA) mengepung kamp tersebut dan, menurut juru bicara PA Brigadir Jenderal Anwar Rajab, merupakan tahap kedua terakhir dari “Operasi Lindungi Tanah Air”.
Rajab mengatakan Operasi Lindungi Tanah Air diluncurkan untuk “memberantas hasutan dan kekacauan” di Tepi Barat.
Sumber mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pasukan PA juga mengepung Rumah Sakit Pemerintah Jenin, menggeledah ambulans, dan menyerbu Rumah Sakit Ibnu Sina.
Rajab tidak membenarkan atau membantah kematian seorang komandan Brigade Jenin.
Namun, sumber mengonfirmasi kepada rekan-rekan kami dari Al Jazeera Arabic bahwa komandan Yazid Ja’ayseh telah terbunuh, menurut aliansi kelompok bersenjata Palestina, Komite Perlawanan Rakyat.
Perlawanan Rakyat Komite-komite mengutuk pembunuhan Ja’ayseh sebagai “pelanggaran serius terhadap semua norma dan tradisi nasional” yang “sejalan dengan agenda Zionis yang bertujuan untuk melenyapkan perlawanan di Tepi Barat”.
Dalam pernyataan terpisah, Hamas menggambarkan Ja’ayseh sebagai “pemimpin syahid” dan mengutuk pembunuhannya sebagai “memalukan” dan menambahkan bahwa hal itu akan “memicu pertikaian internal”.
PA memiliki otoritas administratif parsial di Tepi Barat, yang telah diduduki Israel sejak 1967.