Rakornas di Kebumen, Pemprov Jateng Komitmen Kembangkan Geopark



loading…

Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI) Tahun 2024 di Kebumen, Kamis (5/12/2024). (Foto: istimewa)

KEBUMEN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) mengapresiasi kegiatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI) Tahun 2024 di Kebumen, Kamis (5/12/2024). Diharapkan dari kegiatan akan menghasilkan rekomendasi bermanfaat bagi pengelolaan Geopark.

“Kami dari Provinsi Jateng menyampaikan apresiasi tentang penyelenggaraan Rakornas bertempat di Jateng, khususnya di Kebumen. Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyiapkan Rakornas KNGI ini,” kata Penjabat (Pj) Gubernur Nana Sudjana, diwakili Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral Jateng Boedyo Dharmawan di lokasi.

Menurutnya, dengan kegiatan di Kebumen yang di antaranya diisi diskusi dan tinjauan ke lapangan, pihaknya berharap itu akan menghasilkan rekomendasi yang bermanfaat untuk pengelolaan geopark. Sehingga, masukan dari dewan pakar dan peserta akan menjadi modal di daerah dalam pengembangan geopark.

Boedyo menambahkan, geopark merupakan hal penting bagi masyarakat yang di dalamnya terdapat nilai arkeologi, ekologi, budaya. Masyarakat setempat juga diajak untuk berperan dalam melindungi fungsi dan kemanfaatan warisan alam itu. Pelibatan masyarakat sekitar wilayah geopark diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan mereka secara berkelanjutan. Ia menambahkan, pengelolaan geopark harus memanfaatkan potensi sumber daya alam geologi, seperti bentang alam, batuan penyusun, sejarah, karakter geografis, serta budaya dan nilai ekonomi pada masyarakat.

Objek, dan daya tarik unsur alam itu, lanjut Boedyo, diwujudkan dalam bentuk geosite yang ada pada wilayah geopark dan harus disampaikan kepada masyarakat umum untuk kepentingan pembelajaran dan penelitian generasi saat ini dan mendatang. Ia menuturkan, Jateng memiliki potensi geopark beragam dan berpotensi bagi percepatan pembangunan ekonomi secara lanjutan. Sehingga, pengelolaan dengan baik dan berkelanjutan harus dilakukan, demi mewujudkan tujuan bersama.

Ditambahkan, sebagai wujud komitmen pengembangan geopark, Pemprov Jateng telah menerbitkan SK Gubernur tertanggal 22 April 2024 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Pengembangan Geopark di Jawa Tengah.

“Tim koordinasi ini, bertugas untuk melakukan pengembangan geopark di Jawa Tengah, antara lain menyusun perencanaan pengembangan geopark, juga melaksanakan kebijakan pengembangan geopark,” ujarnya.

Tim juga mengoordinasikan perumusan perencanaan dan pelaksanaan pengembangan geopark dengan melibatkan pemangku kepentingan terkait, serta melakukan monitoring, dan evaluasi laporan atas geopark di Jateng. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan saat ini di Jateng terdapat enam daerah yang sudah atau sedang dalam proses pengusulan geopark, antara lain Geopark Gunungsewu yang membentang di tiga provinsi, yakni Pacitan Jatim, Wonogiri, dan Gunungkidul DIY.

Geopark Gunungsewu saat ini berstatus UNESCO Global Geoparks (UGGP) sejak Mei 2024 dan status Greencard. Selanjutnya, Geopark Kebumen yang saat ini sudah berproses menuju UGGP dan telah disetujui UNESCO di Vietnam. Boedyo menambahkan, geopark lainnya adalah Geopark Dieng saat ini proses jadi Geopark nasional. Ada juga Geoheritage di Klaten, rintisan Geoheritage di Blora, dan usulan Geoheritage di Bumiayu, Brebes.

Deputi Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas Vivi Yulaswati mengatakan, saat ini ada geopark baru yaitu Geopark Kebumen yang saat ini jadi tuan rumah Rakornas, dan Geopark Meratus.

“Kami juga bersyukur Geopark Batur, dan Geopark Belitong berhasil mempertahankan status UNESCO Global Geopark berdasarkan sidang dewan UNESCO pada September lalu,” tuturnya.

Dengan demikian saat ini, kata Vivi, Indonesia mempunyai 12 geopark berstatus Global, yang berarti itu telah memenuhi target RPMN 2020-2024. Pihaknya juga menargetkan, setiap tahun ada satu geopark di Indonesia, yang statusnya naik menjadi UGGP. “Harapannya tahun 2029, kita mempunyai 17 UNESCO Global Geopark. Tentunya memerlukan kolaborasi kita semua,” ucapnya.

(skr)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *