Kenalkan Logo Baru, Jaguar Dicap Pendukung LGBT



loading…

Iklan Jaguar. FOTO/ DAILY

LONDON Jaguar telah mengunggah iklan baru di akun media sosialnya yang menampilkan sekelompok model dari berbagai latar belakang dalam pakaian warna-warni dengan slogan seperti “hidup hidup”, “hapus biasa”, dan “Tidak menyalin apa pun”.

Iklan tersebut memperkenalkan logo baru dengan font sederhana yang menggabungkan huruf besar dan kecil, serta gambar “leaper” Jaguar yang didesain ulang.

Namun, rebranding Jaguar menuai banyak kritik negatif karena perusahaan telah menghilangkan ikon Inggris tersebut.

Memang logo dan identitas baru tersebut dipandang sangat tidak pantas untuk perusahaan dengan sejarah model ikonik kebanggaan Inggris yang gagah dengan logo “growler”, yang logonya juga dihilangkan.

Permasalahannya bukanlah peralihan ke arah elektrifikasi, namun citra dan identitas yang dipertanyakan dimana masyarakat menganggapnya sebagai agenda “terbangun” bagi komunitas LGBTQ+.

Santino Pietrosanti, Head of the Jaguar Brand, yang berasal dari Amerika Serikat merupakan sosok yang bertanggung jawab melahirkan “all-new Jaguar”.

Pietrosanti yang juga aktif mempromosikan pesan inklusivitas dan dukungan terhadap komunitas LGBTQ+ telah bersama Jaguar selama 7 tahun sebelum ditunjuk sebagai kepala proyek rebranding pada tahun 2023.

Menurutnya, Jaguar saat ini sedang dalam perjalanan transformasi, termasuk pembentukan lebih dari 15 kelompok keberagaman, kesetaraan dan inklusi (DEI) untuk mendukung budaya yang lebih inklusif.

Dalam pidatonya di Attitude Awards yang merayakan komunitas LGBTQ+ baru-baru ini, Pietrosanti menjanjikan rebranding Jaguar yang akan “mengembalikan keunikan Jaguar” dengan pendekatan baru yang merayakan kreativitas dan potensi manusia.

Pietrosanti juga menekankan dukungan Jaguar terhadap komunitas LGBTQ+ serta komitmen perusahaan untuk menjadi pionir dalam industri dengan budaya kerja yang beragam dan inklusif.

Pencitraan merek tersebut menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk Elon Musk dan majalah The Spectator, yang menggambarkannya sebagai “menghancurkan reputasi mereka sendiri tanpa alasan yang jelas.”

Namun, Pietrosanti tetap optimis, menyebut rebranding ini “berani, tak kenal takut, dan penuh semangat,” dan berjanji bahwa ini hanyalah awal dari perubahan besar.

(wbs)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *