loading…
Muhammad Ali datang ke Indonesia sebagai bagian dari perjalanan diplomatiknya, memadukan olahraga dan pengaruhnya dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan. Kehadirannya disambut antusias oleh masyarakat yang mengidolakan sosoknya, baik sebagai petinju maupun figur publik yang memperjuangkan keadilan.
Jogging di GBK yang Melegenda
Saat mengunjungi Stadion GBK, Muhammad Ali menyempatkan diri untuk jogging di lintasan stadion. Aksi ini menjadi sorotan besar karena stadion tersebut bukan hanya simbol olahraga Indonesia, tetapi juga pusat berbagai peristiwa penting, termasuk Asian Games 1962. Kehadiran Muhammad Ali di sana semakin mengukuhkan GBK sebagai ikon olahraga kelas dunia.
Ribuan warga yang mengetahui kabar kedatangan Ali berbondong-bondong ke stadion untuk menyaksikan langsung sang juara. Mereka memadati tribun, memberikan sorakan dan tepuk tangan saat Ali, dengan karismanya yang khas, berlari santai mengitari lintasan. Dalam momen itu, ia juga menyapa para penggemarnya dengan senyuman hangat dan beberapa gerakan khas yang sering ia tunjukkan di atas ring.
Tidak hanya jogging di GBK, Muhammad Ali juga menjalin interaksi yang akrab dengan masyarakat Indonesia. Ia menghadiri sejumlah acara dan memberikan inspirasi kepada anak-anak muda yang bermimpi besar, baik dalam olahraga maupun kehidupan. Ali, yang dikenal dengan pandangannya yang tegas dan penuh semangat, berbicara tentang pentingnya kerja keras, kepercayaan diri, dan nilai-nilai perdamaian.
Lawatan ini juga dimanfaatkan Ali untuk mengenal budaya Indonesia. Ia sempat menghadiri beberapa jamuan yang menampilkan seni tradisional Indonesia, termasuk tarian daerah dan kuliner khas Nusantara. Kehangatan masyarakat Indonesia yang menyambutnya menjadi salah satu kenangan manis bagi sang juara.
Jejak Muhammad Ali di Stadion GBK hingga kini masih menjadi cerita yang dikenang. Foto-foto dan dokumentasi momen tersebut sering kali dibagikan kembali untuk mengingatkan generasi muda akan sosok inspiratif ini. Ali adalah figur yang menunjukkan bahwa olahraga bisa melampaui batas-batas lapangan dan menjadi jembatan budaya, politik, dan kemanusiaan.
Hingga akhir hayatnya pada tahun 2016, Muhammad Ali terus dikenang sebagai petarung sejati, baik di ring tinju maupun di kehidupan. Momen jogging di GBK adalah salah satu dari banyak kisahnya yang membuktikan bahwa seorang juara sejati bukan hanya mereka yang memenangkan pertandingan, tetapi juga yang mampu meninggalkan warisan yang menginspirasi banyak orang.
“I am the greatest,” ujar Ali suatu kali, sebuah pernyataan yang tak pernah terasa berlebihan mengingat pengaruhnya di dunia olahraga dan kehidupan. Jejak langkahnya di Stadion Gelora Bung Karno adalah bukti kecil dari kebesaran itu.
(sto)